My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Minggu, 04 Desember 2011

Cinta dan Bintang (part 11)


Lagi-lagi Shilla merasakan bau mint yang semakin menyengat pernafasannya. Karna Rio semakin mendekatkan wajahnya ke shilla.


Jantungnya semakin berdetak kencang –gugup-. Nafasnya saja terasa tercekat. Dan..


*

Cinta dan Bintang –Part 11-



Dan.. Bibir pemuda itu sedikit lagi menyentuh bibir mungil milik shilla. Namun, shilla segera menghalangnya dengan jari telunjuknya.


“nggak yo!”


Shilla mengambil ancang-ancang untuk pergi dan berlalu dari hadapan Rio. kini hanya Rio yang masih terdiam, dengan perasaan tak kentara. Ia menghadap dinding memukul dinding pelan lalu menunduk!


*


Jangan berakhir..
Aku tak ingin berakhir..
Satu jam saja.. kuingin diam berdua..
Mengenang yang pernah ada..

Jangan berakhir..
Karna esok takkan lagi..
Satu jam saja.. hingga ku rasa bahagia..
Mengakhiri segalanya,,

Tapi kini tak mungkin lagi,
Katamu semua sudah tak berarti..
Satu jam saja, itu pun tak mungkin..
Tak mungkin lagi..

Jangan berakhir, ku ingin sebentar lagi
Satu jam saja... izinkan aku merasa
Rasa itu pernah ada.

Jangan berakhir
Karna esok takkan lagi,
Satu jam saja,. Hingga ku rasa bahagia
Mengakhiri segalanya..

Tapi kini tak mungkin lagi,
Katamu semua sudah tak berarti..
Satu jam saja, itu pun tak mungkin..
Tak mungkin lagi..

Satu jam saja... izinkan aku merasa
Rasa itu pernah ada.


Dentingan piano gadis itu berhenti. Diiringi tepuk tangan meriah dari penonton. Gadis itu mengulas senyum dan mengucap terimakasih pelan. Kemudian ia berjalan ke arah backstage, mengambil tissue lalu mengusap air matanya yang menetes.


‘ Gue akan coba. Ayo fy, pasti lo bisa! Ini bukan yang pertama buat lo kehilangan dia ‘


Ia mengukir senyum kembali. Lalu menoleh kebelakang, kemudian menunduk! Tepat dibelakangnya seorang pemuda menatapnya lekat.


“Sok tegar deh lo fy! gue tau lo takut kehilangan dia!”


Suara baritone khas pemuda itu seakan menusuk pendengarannya! Ia kembali termenung diam, sedangkan pemuda itu terheran sendiri menatap gadis dihadapannya diam.

“fy, lo gapapa kan?”


Pemuda itu melambaikan tangannya dihadapan wajah ify. sekilas ia tersadar namun tetap terdiam.


“maaf, gue yang ngasih jalan buat Rio!”


Gadis itu meneguk ludah. Sesaat ia langsung tersadar dari keegoisannya, gabriel saja memberikan jalan musuhnya untuk meraih orang yang disayangnya! Lalu ia sendiri ? sepertinya juga harus merelakan shilla untuk Rio kali ini.


“gue egois yel!”

“kenapa lo berfikir gitu ?!”

“gue selalu aja mentingin perasaan gue. Gapernah sekalipun mentingin perasaan Rio. padahal Rio orang yang gue sayang, walaupun gue tau kepada siapa hati Rio tertuju!”


Ify berjalan ke arah luar sedangkan gabriel menyamakan langkahnya dengan ify. gabriel mengulum bibir.


“mereka udah semakin deket fy! gue Cuma mau lo kuatin diri lo dari sekarang! Sebelum akhirnya mereka bersatu kembali!”


Dengan wajah coolnya pemuda itu menunjukkan senyum dengan ciri khasnya. Lalu merapikan bajunya sebentar, menoleh ke arah jam tangan. Tepat waktu.

“ gue pamit ya fy. o ya, tadi penampilan lo keren!”


Pamit gabriel. Ia pun segera melangkah ke arah parkiran dan cepat pergi menuju tempat yang ditujunya.


*


Tak pernah ada yang mengetahui jalan hidup kedepannya! Mungkin saja detik ini, bahagia menghampiri, tapi esok? Bisa saja bahagia itu terenggut! Ify sama sekali tak menyangka, untuk yang kesekian kalinya ia harus kehilangan seseorang yang menurutnya sangat berarti.


Cinta itu Buta. Tak memandang siapapun yang dicintainya. Sekalipun yang dicintainya adalah orang yang berkali-kali menciptakan pesakitannya selama ini! Begitupun dengan Ify, berulang kali ia sakit karna Rio. mencoba membencinya, namun hati tak bisa dipaksa. Dia mencintai Rio.


Mungkin ini pelajaran baginya. Belajar untuk merelakan orang yang dicintainya untuk kedua kalinya.

Hidup itu penuh pilihan, memilih yang mana yang terbaik untuk diri sendiri. Dan sekarang, ify mengerti.. yang terbaik buatnya itu adalah membuat orang disekelilingnya bahagia, terutama orang yang ter-spesial untuknya sekalipun.


“aku udah relain kamu yo! Selamat berjuang!”


Rio termangu menatap Ify. senyum yang diukirnya sepertinya tulus. Tapi benarkah ini ? atau hanya akal-akalan semata darinya ?


“kamu serius fy?”


Gadis itu mengernyit. Namun, tersenyum sendiri menatap wajah Rio yang menurutnya lucu saat ber’ekspresi setengah tak percaya itu. Sejurus kemudian ia mengangguk lalu menepuk pelan pundak Rio itu.


“Good luck ya yo! Kamu bahagia, aku juga pasti bahagia! Smoga aja kamu bisa dapetin yang terbaik menurutmu! Haha!”


Rio masih tak percaya. Ini sungguh diluar pikirannya. Awalnya ia ragu kalau gadis dihadapannya itu akan merelakannya. Tapi barusan ? dia bilang dia rela. Lalu ? dapat sihir darimana gadis itu hingga mampu merelakannya ?


Masih tak percaya. Rio hanya menggigit bagian bawah bibirnya . sejurus kemudian setelah lama berdiam ia tersenyum.


“makasih ya fy! smoga kamu juga bakal dapet pengganti gue yang lebih baik !”


Ify tersenyum! Rasanya seperti ini senang juga, tak ada yang namanya pertengkaran akhir. Tapi yang ada sama-sama menginginkan yang terbaik dengan jalan damai.


“Sipp yo” gadis berdagu tirus itu tersenyum manis. Lalu mengambil langkah pelan meninggalkan Rio. terhenti saat sudah beberapa langkah menoleh ke belakang lalu tersenyum ke arah Rio. begitupun dengan Rio.


*


Shilla termangu diam. Menatap genangan air dihadapannya yang menampakkan wajahnya! Duduk diam dipinggir kolam renang, mengingat kejadian pagi tadi saat bersama Rio.


Ia sendiri tengah ditengah kebimbangan. Kedua pemuda yang kini mendekatinya, menginginkan hatinya membuat hatinya bingung.


“Hayoo!”


Alvin datang menepuk pundaknya tiba-tiba yang membuatnya sedikit kaget. Shilla mendorong alvin pelan dan menunjukkan wajah tak sukanya!

“cieelah ngambek.! Maaf deh! Ngapain sih malem-malem gini dipinggir kolam gitu! Lagi galau yaaa?!”


Shilla hanya terdiam, menciptakan sedikit cipratan air dari tepakan kakinya pada permukaan air dihadapannya itu!


“lo kenapa sih shill? Cerita-cerita lah sama gue!”


“gapapa kok! sok peduli amat deh lo!”

“ih gue serius shill.. cerita-cerita napa. Daripada dipendem sendiri ga baik lho!”


Melihat tatapan alvin yang memang serius ia pun menghela nafas lalu meneguk ludah, sejurus kemudian ia memantapkan hati untuk berbicara.


“Gue udah inget, kalo...... gue pernah suka sama Rio! ingatan gue kembali vin! Dan gue bingung!”


Jleb! Alvin setengah kaget mendengarnya! Ia mengubah posisi duduknya menjadi duduk pas berhadapan dengan Shilla! Dengan menatap mata bulat gadis itu.


“lo serius?”


Gadis berbibir mungil itu mengangguk manja “gue serius vin!” sejurus kemudian ia menunduk. Entah mengapa, ia merasakan sesak yang sepertinya.. sudah pernah ia alami. Ya, sekitar 1 tahun lalu.


“Trus lo bingung kenapa?”


“Gue..” gadis itu kembali menghela nafas “Gue suka sama Rio lagi vin. Gue ... Gue gatau gimana ngilangin perasaan itu. Padahal, Gabriel selama ini udah setia dampingin gue” shilla kembali menunduk.


Penyesalan itu datang! Yap, shilla menyesal... mengapa ia harus pulih dari hilang ingatannya itu. Mengapa hatinya bisa jatuh kembali ke Rio?! lalu.. menyakiti gabriel?! Itu hal yang sangat kejam. Gabriel yang selama ini dengan setia menemaninya, merawatnya, menjaganya. Bahkan berusaha mengingatkan  Shilla pada dunianya.


Lalu apa balasan Shilla ?!

Menyakitinya?


Sejahat itu kah shilla? Sampai sering menyakiti oranglain. Apa memang benar, ia dilahirkan untuk menyakiti perasaan orang lain ?! ah tidak.



“Lo ikutin kata hati lo! Atau gak, kalo lo gamau Gabriel sakit hati. Lo omongin baik-baik sama dia berdua. Sehabis itu, lo mantepin mau pilih yang mana. Inget! Jangan salah pilih! Skali lagi, ikutin kata hati lo shill”


Gadis itu mengangguk pelan. Lalu menatap genangan air kolam itu. Sejurus kemudian bangkit dari duduknya begitupun alvin.


“Gue coba! Thanks vin sarannya”


“iya. udah sana tidur. Udah malem!”


Shilla mengangguk lalu berlari kecil ke arah dalam. Alvin hanya tersenyum melihat sepupunya itu.


*


@alyssafy_u: Gue kangen dipanggil Peri Bintang :(:(:(



Gadis berdagu tirus itu sibuk mengutik ponselnya. Membuka situs twitter dari ponselnya. Setelah itu melog’out dan menaruh begitu saja ponselnya pada ranjang tidurnya. Sejurus kemudian meraih sebuah boneka dengan ukuran cukup besar berbentuk bintang. Pemberian dari RIO !


Tak terasa setelah lama berdiam, tetesan bening dari matanya pun menetes dengan perlahan.


‘ayo fy, lo udah bilang kalo lo bisa! Relain dia fy, kenapa Cuma gitu aja susah’ ucapnya lirih.


Gue salut sama lo fy! lo bisa setegar ini!


Ify mengernyit. Hh.. Tegar ?! begini dibilang tegar?!


Gue ga setegar yang lo kira yel,!!!! Bahkan gue pengen kaya lo, bisa ngerelain orang yang lo sayang untuk kebahagiaan dia sendiri.


Pesan itu menjadi curahan ify mungkin. Perasaannya ia luapkan pada pesan yang dikirimkan ke orang yang tepat! Yang mampu membuatnya tenang.


Sabar ya fy... asal lo tau aja, ingatan shilla kembali.. gue gamau lo selalu terpuruk!


Mata gadis itu membelalak. Tuhan, jalan hidup apa ini?! Pasti sesak itu akan kembali datang! Seseringnya ia disakiti, mengapa tak bisa kebal? Selalu saja sakit itu masih terasa menyakitkan!


“sakit yang kurasa.. bukan karna dia.. tapi karna kau pilih cinta yang salah! Aku mengaku bisa.. tapi hati tak bisa!”


Bibir ify mengalun pelan, disela-sela tangisan pecahnya itu. Airmatanya tak bisa berhenti, selalu saja mengalir dan mengalir! Ah, rasanya memang mencintai Rio adalah pesakitan terbesar dalam hidupnya.


Mungkin, Mencoba melupakan dan lihat masa depan adalah hal yang terbaik!


*


Aku jatuh cnta karna hatimu!


Gadis itu memejamkan matanya perlahan, mencoba biasa saja terhadap pesan itu! Ingat ashilla, pilih sesuai hatimu, ucapnya dalam hati!


Ia mencengkram kuat rambutnya dengan kedua tangannya, mengacak-acak rambutnya sejurus kemudian memeluk guling kesayangannya.


STOP RIO!!


Rio hanya mencibir saat membaca pesan itu. Sedangkan shilla berdecak jengkel karna tingkah pemuda itu yang semakin menyebalkan.


Gue tau ingatan lo udah kembali .. gue juga tau, sekarang lo lagi bingung mau milih gue atau gabriel.. dan gue tau, sebenernya perasaan lo udah balik ke gue! Mohon jujur shill. Jangan coba jadi munafik !!!


Shilla menyipitkan mata membaca pesan itu. Mendengus lantas ia pun membalas secara cepat pesan itu.


DIEM RIO!! Lo tau?? Gue sekarang nyesel, kenapa ingatan gue pulih. Gue lebih mending hilang ingatan, karna gaakan inget segala perlakuan lo sekitar 1 tahun yang lalu. Lo tau ? perasaan gue emang kembali, gue ga coba munafik kok! gue udah jujur sama lo! Tapi, gue ga pengen perasaan ini ada lagi.


Jleb! Rio menggerakkan tangannya menyentuh dada bidangnya itu. Merasakan detak jantungnya kini tengah memuncak! Berdetak tak biasa!


Gue mohon shill .. maafin gue, maafin gue.. gue nyesel pernah ninggalin lo! Maaf:(


Lagi-lagi shilla memejamkan matanya, hingga meneteskan airmata dari pelupuk matanya. Shilla hafal betul, sesak yang dirasakannya sekarang pernah terjadi dulu.


Maaf gak cukup yo! Maaf gaakan hilangin sakit ini. Oke gue tau, gue masih sayang sama lo. Tapi sakit ini, sampe kapanpun gaakan hilang!!!


Tangan Rio kini bergetar memegang ponsel miliknya. Entah kenapa, rasanya ia kaku sekali akan membalas pesan itu. Memori masa lalu itu kembali di kuak oleh shilla hingga membuatnya sangat sangat merasa bersalah!


Perjodohan gue udah gue batalin shill!! Gue Cuma mau elo!! Please maafin gue=,=


Setelah perdebatan cukup lama itu. Shilla tak lagi membalas pesan itu. Rio mencoba menghubunginya saja selalu ponselnya tidak aktif. Karna shilla mematikan ponselnya untuk menenangkan diri.


*


Kembali lagi pada malam hari, sama seperti biasanya shilla memangku dagu dengan tangannya duduk pada kursi taman. Tatapannya terpaku pada benda langit yang indah itu.


‘ peri bintangmu bukan aku tapi dia ‘


Ujarnya dalam hati. Sepertinya pemuda yang dimaksudnya adalah pemuda yang kini sering mengusiknya.


‘ jadi please, jangan datang ke aku. Tapi dia ‘


Lanjutnya. Shilla kini kembali mengingat masa lalu dimana Rio pernah membuatnya tenang, bahagia dan akhirnya membuatnya terpuruk.


Dulu, berbagai hal shilla coba untuk melupakannya. tapi nyatanya sia-sia sama sekali susah. Hingga sebuah insiden kecelakaan membuatnya sakit parah dan harus dilarikan kerumah sakit di luar negeri. Bahkan Shilla juga kehilangan ingatannya.


Semenjak di luar negeri shilla memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya disana bersama gabriel calon tunangannya.


“aku udah milik Gabriel yo. Mohon lupain aku. jangan buat aku bingung”


Ucap shilla sedikit kencang. Shilla mencengkram rambutnya, mengacak acak rambutnya. Terlalu pusing menjalani masalah itu sepertinya.


“Lo milik gue. Bukan gabriel. Bahkan Gabriel sendiri yang nyuruh buat gue ngejar lo!”


Mendengar suara baritone yang sangat dikenalnya, shilla pun menoleh ke arah sumber suara itu lalu kembali pada pandangan awalnya saat mengetahui Rio kini benar-benar tengah dibelakangnya.


“kenapa sih, lo ada dimana mana? kenapa lo selalu ngusik hidup gue?”

“kenapa juga, lo suka sama gue, tapi gamau deket sama gue?”
“karna gue udah ada gabriel. dan lo ify. udah deh yo, jalani hidup yang ada sekarang. Lo gue itu masa lalu!”

“Gabisa! Lo itu cinta sejati gue, jadi gue yakin lo akan balik ke gue!”

“lo gabisa egois yo! Lo itu terlalu dibutakan cinta tau gak!”

“iya emang. Karna gue terlalu cinta sama lo!”

“udah deh yo. Males gue dengernya!”


Shilla pun mengambil posisi menjadi berdiri lalu melangkah pergi melewati Rio namun Rio mencegahnya pergi!


“Bilang kalo lo cinta sama gue ashilla!”

“lepasin tangan gue Rio. sakiiitt!”


Sekalipun shilla memberontak tetap saja tangan kekar Rio tak bisa terlepas dari tangannya. Rasanya ingin sekali Shilla menonjok wajah pemuda menyebalkan itu. Huh!


“gue gaakan lepasin sebelum lo bilang itu ke gue!”
“gaakan!”

“yaudah gabakal gue lepasin!”

“sakiiit Riooo!”


Shilla pun melakukan pemberontakan kesekian kalinya hingga akhirnya Rio melepaskan pegangannya. Shilla menatapnya tajam karna kesal, kemudian menamparnya lalu berlari pergi menjauh.


Melihat punggung shilla menjauh Rio hanya terdiam sembari mengusap pipinya yang merah karna ditampar tadi.


“gue Cuma mau lo shill. Apa itu gak boleh?!”



Cinta dan Bintang (part 10)


Andai saja, Aku masih punya, Kesempatan kedua..
Pasti akan, Ku hapuskan lukamu, Menjagamu, Memberimu..
Segenap cinta

*


“cukup sampai sini aja lo sama gue musuh yo!” gabriel tersenyum tulus sambil mengulurkan tangannya. Meminta agar rio membalas jabatan tangannya. Rio menatapnya bingung. Menatap gabriel sebentar lalu menatap tangan gabriel yang masih ter’ulur. Ia tersenyum lalu membalas uluran tangan gabriel.


“oke! Gue terima! Sekarang ga ada lagi dendam kan?!” gabriel tersenyum lalu menggeleng. Kemudian merangkul Rio.


“lo mau maafin gue kan, yo?” gabriel menaikturunkan alisnya yang membuat Rio tak bisa menahan senyumnya.


“iya dong!”


“Temen?” gabriel kini mengacungkan jari kelingkingnya setelah melepaskan rangkulannya. Kemudian Rio, menautkan kelingkingnya juga pada kelingking Gabriel. Mereka pun kini Bersahabat !.


*


“Shilla itu lupa ingatan, yo!” dengan lembutnya gadis itu berbicara pada seorang pemuda dihadapannya itu.


Rio terkejut. Sangat terkejut. Jadi Shilla bukan sengaja melupakannya ? lalu karna apa Shilla bisa lupa ingatan seperti itu ? dan kenapa Cuma hanya Rio yang dilupakan ?


“itu gak mungkin fy. buktinya aja dia masih inget sama kamu, gabriel dan yang lainnya!” ify mengulum bibir. Lalu kini melihat lengkuk wajah Rio yang terlihat bingung dan Resah! Entah kenapa!


Ify menghela nafas lalu angkat bicara. “awalnya dia Cuma inget keluarganya! Tapi keluarganya itu yang ngingetin dia sama gabriel. Baru pas itu shilla diingetin tentang aku!”


“tapi kenapa aku nggak ?!”


“alvin, sama keluarganya gak mau ngingetin Shilla sama kamu. Karna kalo Shilla inget, dia bakal sakit hati!” ify menunduk. Entah kenapa hatinya seperti merasakan goncangan aneh! Sesak kah ? mungkin!


Kini keduanya sama-sama terdiam. Rio asik sendiri dengan tatapan datarnya yan sedang melamun. Sedangkan ify, menata hatinya. Agar tidak berfikir negatif akan hal yang akan terjadi nantinya.


Dilain tempat, Shilla dan Alvin tengah sama-sama diam dengan aktivitas masing-masing dalam ruang utama itu.


Shilla menoleh ke arah alvin pelan, saat mendapati ponselnya menerima pesan dari alvin. Sedangkan alvin sedang duduk tepat disebelahnya.


Mantan lo itu.. dekat dengan lo! Tapi.... please jangan inget dia shill!


Shila mengernyit, menoleh kembali ke arah alvin yang kini tengah mengalihkan pandangannya. “vin!” panggil shilla pelan. Alvin hanya menoleh lalu menunjukan ekspresi mukanya yang seperti biasa saja.


“apa?” responnya


“maksud ini apa?” shilla menunjukkan pesan yang dikirimkan alvin itu padanya.


Alvin terdiam lama..lalu kini mengubah posisi duduknya menghadap shilla. Serius.


“sebenernya, lo emang pernah pacaran sama Rio. Rio yang sekarang pacarnya Ify!”


Shilla terbelalak. Jadi perkataan Rio beberapa hari yang lalu itu benar ? Shilla dan Rio pernah berhubungan ?


“maafin gue shill. Gue baru ngasih tau sekarang! Maafin juga karna gue yang buat kalian jadi sama-sama ngerasa asing!”


Shilla tak merespon. Ia hanya terdiam. Tak berkutik!


*


@alyssafy_U: aaahhh ... galau -___- please jangan balik ke dia lagi--“


Ify mengacak rambutnya. Galau. Itulah yang dirasakannya kini. Ify galau ? ya tentu. Bagaimana tidak, Ify berfikir bahwa Rio kini menyesal atas Shilla. Ify berfikir bahwa Rio menyimpan perasaan pada Shilla kembali.


Ify egois ?


Tidak ! sepertinya tidak. Selama ini, Ify menahan rasa kecemburuannya, menahan pesakitannya, menahan tangisnya, bahkan menahan rasanya pada Rio saat Rio dan Shilla menjalin hubungan.


Tapi, kini pertahanan Ify selama ini terbayar. Ify bisa memiliki Rio yang perhatian dengannya. Tapi, apakah kebahagiaan Ify terhenti begitu saja karna Shilla ?


Kenapa harus Shilla ? tuhan.. :(


Malam ini tepat dimana kebimbangannya mulai datang. Ify kembali menatap account twitter seseorang yang memang hampir setahun itu tak pernah dibuka oleh sang pemilik. Mengapa pemilik account itu yang harus menjadi penempat hatinya ?


Dan, mengapa pula, banyak sekali yang menyayangi dia ? sampai Ify merasa, bahwa saingannya itu sangat banyak. Walau yang terlihat dan nyata hanyalah Shilla sepertinya.


*


"Cinta itu ga pernah mengajarkan kita untuk lemah."


Ify mengulas senyum sendiri. Teringat saat gabriel susah payah membangun senyumnya yang telah pupus karna Rio. ya, saat pertengkaran hebat terjadi pada hubungan mereka. Dan akhirnya menandaskan hubungan mereka! Hingga berlanjut saat Rio... menemukan ‘bintang’ lain.


“Bintang di hati Rio sekarang. Bisa jadi Cuma sementara fy!” gabriel mengulas senyum saat itu. Saat ia berusaha membuat ify move on. Ify hafal betul senyum itu.


Tuhan, kemana semuanya ? kemana Bahagianya ? kemana gabriel ? dan... kemana Rio ? kali ini.. memang jujur, Ify kembali merasa bahwa ia akan kembali kehilangan Rio. tapi kenapa ? kenapa selalu ia yang harus kehilangan ?


Atau memang.. Rio bukan Miliknya ? melebihkan, Rio milik Shilla ? wait wait.. bukankah ia dan Shilla lebih dulu ia yang mengenal Rio ? lalu.. mengapa Shilla ? ah. Serasa tidak adil !


Ify, kini merindukan Gabriel yang dulu sering menemaninya. Ify juga berharap bahwa Rio takkan pernah meninggalkannya. Serakah ? benarkah ? salah jika Ify berharap dua pemuda itu selalu bersamanya ? tidak bukan ?!


Morning Princesssss:* !! ilysm !!


 Too. Balas ify dalam hati. Ia memicingkan mata ke arah pesan itu! Sesaat setelah itu, ia kembali teringat tentang pikirannya. “Aku benci kamu RIO!” akhirnya kalimat itu keluar dari bibir mungilnya.


Sepertinya, otaknya butuh tenang dan sedikit refreshing. Akhirnya ify beranjak meninggalkan rumahnya dan berlalu pergi menuju mall terdekat!


*


“ekhm. Sampe nangis gitu nontonnya! Hahaha!” ucap seorang pemuda yang kini berjalan dari dalam bioskop dengan bersama gadisnya.


“ceritanya nyentuh banget yeeell! Hehe!” senyum gadis itu terpancar, akhirnya kini mereka sampai didepan sebuah resto, kebetulan sehabis nonton, mereka sedikit lapar.


“aku ke toilet dulu ya!” pamit Shilla. Gabriel hanya mengangguk. Shilla berjalan ke arah toilet namun terhenti saat melihat diluar ada Rio dan Ify yang –sepertinya- tengah bertengkar !


”Kenapa kamu gini sih fy? kenapa? salahku apa sampe kamu gak bales smsku terus?” shilla berjalan sedikit mendekati mereka –rioify- agar mendengar jelas ucapan mereka. Shilla meneguk ludah, mendengar ucapan perdebatan mereka.


“kamu tanya hati kamu yo! Masih pantas gak kamu buat aku?” ify melangkahkan kakinya meninggalkan Rio. namun Rio menahannya.


“maksud kamu apa fy?”


“Hati kamu udah balik ke shilla kan? yaudah! Sekarang kamu udah gabutuh hati aku kan?!” shilla mendengar itu tertegun. Jadi penyebab mereka bertengkar itu adalah dirinya ? bibir shilla bergetar, entah kenapa jantungnya juga berdegup berbeda. Tuhan, jangan katakan ! shilla kini juga menyukai Rio ! pinta shilla dalam hati!


Rio yang mendengar itu hanya diam. Tak berkutik. Nyatanya, memang ia tak bisa memungkiri kenyataan yang ada. Walau belum sangat pasti hatinya itu untuk shilla kembali. Namun, saat kata itu menohok telinganya. Ia juga tak bisa mengelak.


“lepasin tanganmu! Biarin aku pergi!” Rio pasrah. Ia pun melepaskan pegangan tangannya di lengan ify dan membiarkan ify pergi.


“Kejar dia Rio! kasian Ify!” shilla akhirnya keluar dari balik dinding. Kini Rio menoleh pelan kearahnya dan terkejut saat shilla lah yang kini dihadapannya sedang tersenyum dan malah menyuruhnya untuk mengejar Ify.


“Jangan segampang itu kamu nyakitin perempuan yo! Hati perempuan itu gampang rapuh! Tolong kejar dia!” ucapnya lagi.


Rio menggeleng. “Percuma Shill !” ucapnya lalu kini meninggalkan shilla yang diam sendiri.


Maafkan aku yang tak bisa menahan dirinya .. tanpa harus ku ungkapkan .. isi hatiku .. karna kau pun dapat merasakan dari tatapan mataku 
 –maafkan aku-


*


“kamu boleh milih kok!” gabriel kini menatap gadis disampingnya dengan serius sebelum menyetir mobilnya. Shilla menoleh heran. Sembari mengerutkan keningnya!


“kamu boleh milih, hati aku apa hati dia!” gabriel tersenyum. Ha. Refleks shilla terkaget! Gabriel mengetahui apa yang kini sedang di pikirannya ? kemudian gabriel hanya memulai menyetir mobilnya.


Namun, shilla hanya diam menunduk sembari memainkan ujuk roknya!


“hati itu gabisa bohong shill! Walaupun kamu hilang ingatan! Tapi pasti, rasa itu juga gaakan hilang kaya ingatan kamu!” tutur gabriel lagi. Shilla masih saja diam, mendalami perkataan gabriel itu.


Mendalami hatinya. Benarkah ia menyukai Rio ?!


*


“hati lo udah kembali ya?!”


Rio menoleh, menatapi ekspresi pemuda disampingnya yang tengah mengutik buku yang dibacanya! Ia mengamati lengkuk profil wajah itu lalu menunduk!


Ia menggigit bagian bawah bibirnya, menutupi kegugupannya!


“gue gatau!” jawabnya singkat.


“oh. Tapi kalau emang bener! Gue rela lepasin shilla buat lo! Tapi kalo lo sekali lagi nyakitin shilla! Gue gaakan relain shilla lagi buat lo! Jadi jangan sia-siain kesempatan lo bro! Oke dah, gue balik dulu!”


Sementara gabriel meninggalkan tempat, rio masih saja diam! Akankah kesempatan itu diambilnya ?! jika ia, belum tentu shilla akan menerimanya! Lalu ? bingung sekali rasanya!


*


“ekhm !”


Shilla menoleh refleks ke belakang, lalu menatap datar  pemuda yang kini tengah berdiri dibelakangnya yang juga tengah memandanginya!


Selanjutnya, shilla tak menghiraukan keberadaan pemuda itu. Ia melanjutkan aksi menatap bintangnya sembari duduk menekuk lutut dan memeluknya!


Pemuda tadi diam. Ia hanya bisa memandangi punggung milik shilla itu, yang memang sangat dirindukannya. Diam-diam ia tersenyum, mungkin malam ini bisa merubah segalanya ?


“serasa gak dianggep!” sindirnya pada gadis yang kini sibuk dengan lamunannya. Gadis itu menoleh kembali kebelakang. Mengernyit menatap tingkah pemuda itu.


“ngapain kesini ?!” tanyanya datar. Kemudian pandangannya kembali ke asal. Sementara pemuda itu melangkah makin dekat ke arah Shilla yang duduk, dan ikut duduk disampingnya.


Pemuda itu kini menatap lengkuk wajah Shilla yang terlihat jelas, akibat rambutnya tersibak oleh desauan angin. “ini kan tempat umum! Ga boleh ya?!” jawabnya santai.


Shilla tak lagi menghiraukan perkataan pemuda itu. Ia tengah fokus menikmati terpaan angin malam itu.


Saat saat seperti ini dulu, dimana Rio dan Shilla pertama saling mengenal. Dan ditempat ini juga. Diam-diam Rio berencana akan mengulangnya!


“bintangnya indah ya?” ucapnya basa-basi.

Shilla menoleh lalu tersenyum. “sangat indah!”


“suka banget ya sama bintang?” shilla mengangguk lalu menatap kembali keatas. Melihat ciptaan tuhan itu yang sangat indah. “keluarga aku turun temurun juga suka sama bintang. Tau rasi bintang orion? Namaku diambil sedikit dari situ. O-RIO-N .. walau Cuma diambil Rionya aja!” jelas Rio.


Ucapan Rio itu menyihir pikiran Shilla. Waw, Amazing ! ucapnya dalam hati. Sungguh menarik menurutnya. Keluaga dengan turun temurun mengangumi bintang.


“kalo kamu sendiri suka bintang?!” akhirnya Shilla membuka mulutnya. Diam-diam juga Rio tersenyum kecil.


“banget!” jawabnya singkat. “kamu mau nggak kita akrab kaya dulu lagi ?! walau gak berhubungan kaya dulu!” lanjutnya.


Shilla tersenyum lalu mengangguk pasti !


*


Jangan biarkan pagi indah ini terusik oleh kehadirannya!


Ify membuka matanya. Lalu tersenyum. Dan memulai langkahnya keluar kamar. Untuk sekedar menghibur diri diluar sana !


Hari ini, Ify mencoba memulai hari benar-benar tanpa Rio. mencoba menjauh dari Rio walau rasanya sedikit sulit.


Mengelilingi Mall serasanya nyaman juga. Sedikit melegakan pikirannya. Namun, Langkah Ify terhenti saat melihat tepat dihadapannya sekarang ada Shilla dan Rio.


Air matanya menetes refleks. ‘ kenapa harus ada dia tuhan ? ‘ batin ify. ia mengusap airmatanya lalu melangkah melewati Rio dan Shilla.


“Fy, tunggu!” Rio mencegah Ify. dengan tangannya menahan tangan Ify. Shilla hanya memperhatikan mereka diam. Sedangkan Ify tak henti-hentinya meneteskan airmatanya dan menunduk sedari tadi.


“Kamu salah paham fy. aku sama Rio gaada apa-apa kok!” terang shilla. Rio hanya mengangguki penjelasan Shilla itu. Namun, Ify sama sekali tak menghiraukan perkataan Shilla.


“kalaupun ada apa-apa, itupun bukan urusan ku kok!” ucapnya ketus. Ify pun melepaskan tangan Rio yang menaut ditangannya, kasar! Kemudian ia melanjutkan langkahnya cepat.


Cinta serumit ini kah ? setaunya cinta itu adalah hal yang paling indah yang pernah ada!  Tapi ? semenjak merasakannya. Pikirannya semakin terbebani. Terlebih saat memilih antara dua gadis itu. Ify dan Shilla dimasa lalu!


Rio menatapi punggung gadisnya dulu yang perlahan mulai menjauh!


“Kejar dia Rio! kejar! Jangan biarin dia nangis tanpa kamu!”


Rio hanya diam. Tak menuruti perintah Shilla. Ia masih saja datar dan tak berkutik sedikitpun.


“kamu tuh jahat ya! jadi cowok tuh harusnya jagain cewek, dan ga pernah biarin dia nangis!”


Rio kini menoleh ke arah shilla yang tepat berdiri dibelakangnya, menatap tajam shilla. Dan mendorongnya ke dinding!


Shilla menatap dalam mata tatapan mematikan Rio itu. Perlahan memundurkan kepalanya karna jarak antara mereka berdua kini hanya dalam itungan cm.


Pemuda itu tak memperdulikan sebanyak apa pasang mata yang kini melihat aksinya. Perlakuannya dimana shilla yang bersender di dinding kini kaku didalam lingkaran tangannya.


“aku ga jahat kok, aku juga gaakan biarin kamu nangis!”


Penekanan diakhir kata, Rio mendekatkan wajahnya ke wajah Shilla hingga hanya berjarak sekitar 1cm. Bahkan, shilla saja bisa merasakan deru nafas pemuda itu. Dan bau mint dari nafas itu.


Shilla mendelik. Senekat inikah pemuda itu? Sampai tak memperdulikan banyak orang yang memperhatikan mereka tengah berlalu lalang di sekitarnya.


“asal kamu tau aja! Ify bukan hati yang berharga buat aku! Tapi, hati yang berharga buat aku itu hati kamu!” lagi lagi di kata terakhir (kamu) Rio memberi bahasa penekanan ditambah dengan jari telunjuknya yang menunjuk pas didepan wajah shilla !


“Rio!”


“aku pengen kamu kaya dulu! Tapi kenapa takdir beda sama harapan ?! kenapa kamu harus lupa sama aku ?! kenapa kamu harus lupa ingatan ?!”


Gadis itu mematung kaku. Tangannya bergetar gugup. Sepertinya emosional Rio kini sedang membuncah! Gadis itu menunduk, lalu menengadahkan kepalanya kembali dan menatap pencair tambaga milik pemuda dihadapannya itu. Lekat.


“ini juga bukan mauku yo! Aku juga gatau jawaban itu!”


Dengan perasaan gugup shilla menjawab. Rio semakin menatap Shilla tajam sehingga membuat Shilla sedikit takut terhadapnya. Gadis bernama Ashilla itu, menghela nafas dalam-dalam membuang segala rasa takutnya.


Saat menyadari semakin banyak orang yang memperhatikan mereka. Shilla semakin linglung. Ia menggigit bibir bagian bawahnya lalu kini menatap Rio mantap.


“lepasin yo! Diliatin banyak orang tuh!”

“Biarin! Biar semua orang tau kamu Cuma punya aku!”

“Sadar yo! Aku tuh pacarnya gabriel! Bukan kamu!”

“Gabriel kokyang ngasih jalan ke aku!”


Shilla tak bisa mengelak lagi ! Rio sepertinya semakin keras kepala. Atau mungkin urat malunya sudah putus. Hingga ia tak malu bersikap seperti itu dihadapan banyak orang! Walau Shilla risih sebenarnya.


Lagi-lagi Shilla merasakan bau mint yang semakin menyengat pernafasannya. Karna Rio semakin mendekatkan wajahnya ke shilla.


Jantungnya semakin berdetak kencang –gugup-. Nafasnya saja terasa tercekat. Dan..