My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Senin, 01 Agustus 2011

Mencoba Bersabar (cerpen)



“ kak ”


“apa lagi sih shill,? Gak bisa sendiri ,? Aku juga gak bisa anterin kamu sekarang, aku mau latihan basket, bisa ngerti kan ,? Kamu sendiri aja”


“tapi kak, sekali ini aja, please.”


“Kamu GAK denger AKU ,? Aku bilang gak bisa SHILLA” ucap seorang pemuda dengan nada lebih tinggi membentak gadis dihadapannya kini.


Gadis itu menghela nafas, “yaudah” ia menyerah, takut sesuatu yang tak diinginkannya terjadi, “aku pamit” lanjutnya, mengambil tas kecilnya dibangku tepat disampingnya lalu pergi meninggalkan area lapangan basket.


“loe gak seharusnya membentak dia tau” ucap seorang pemuda menasihati pemuda tadi sembari menatapi punggung gadis itu yang mulai menjauh, “kasihan dia, loe gak pernah ada waktu sedikitpun untuk dia” lanjutnya lalu meraih sebuah botol airmineral dibangku tepat disampingnya itu lalu meminumnya.


“harusnya dia yang ngertiin gue, udah tau gue sibuk, masih aja minta anterin ke sana, kesini.” Ujar pemuda yang satunya itu.


“terserah loe deh,” menepuk bahu pemuda itu, “loe bakal nyesel nanti, gue duluan, inget ya, sore kita kumpul seperti biasa, jangan telat ya bro” ujar pemuda itu yang bernama alvin juga adalah sahabat pemuda yang satunya itu. Pemuda yang satunya itu hanya mengangguk pelan.



Sampai kapan kamu..

Slalu menyalahi hatiku..

Tak pernah kau tahu.

Begitu sakitnya aku


**



Kak. lusa aku ada perlombaan menyanyi.
Kakak lusa dateng kan ,?
Dateng ya kak, please

_sender : ashilla_


Setelah menerima pesan tersebut, pemuda itu menghela nafas, lalu mengetik balasan pesan tadi.


Aku gak janji ya shill.


_message send success_


Pemuda itu pun langsung menaruh Ponselnya di sebelahnya, lalu merebahkan dirinya dikasur.

Jalan yuk !!
Ayolah yo, please...
Loe gak mau kan temen loe ini,
Mati karna kebosenan.?.
Hehe :)

_sender : alyssa_


Pemuda yang tadi di sapa dengan sebutan ‘yo’ itu kini tersenyum, bangkit dari tempat tidurnya lalu mengetik balasan dari gadis yang bernama alyssa tadi, yakni sahabat masa kecilnya dulu yang sempat tak ada kabar.


Iya cha..

Tunggu yaa..
bentar lagi aku kesana :)

_message send success


**


“ lama banget sih datengnya, lumutan tau aku nunggunya !” ucap seorang gadis yang baru saja masuk kedalam mobil seorang pemuda.


“berlebihan deh, o ya btw mau kemana nih cha?”


“hehe, cha? kmu masih sebut aku dengan sebutan cha? Masih inget sama icha? Aaahhh rio” ucap gadis itu.


“masih lah” jawab pemuda itu singkat...


‘Icha’ panggilan dari pemuda yang bernama rio itu ketika mereka masih menginjakkan kaki dibangku TK... persahabatan yang mereka jalin sangat akrab, sampai suatu ketika mereka berpisah saat duduk dibangku SD kelas 2.. ify alias Icha ini pindah beserta keluarganya keluar negeri karna profesi dari orangtuanya yang memang terpaksa harus pindah.


Tepat Kemarin Lusa, Ify alias Icha mengabarkan bahwa ia kembali ke indonesia, dan akhirnya bertemu rio pertama kalinya ketika mereka sudah remaja di bandara.



**



Shill,
Pagi ini aku gak jemput dulu ya.
Aku bareng sama sahabat masa kecil aku.
Mohon dimengerti.


_message send success



Gadis penerima pesan tersebut pun mendesah pelan, “selalu begitu” gumamnya lalu meraih ranselnya lalu pergi ke parkiran, lagi-lagi ia harus berangkat menggunakan supir.


“Pak, antarkan saya kesekolah ya” perintah shilla sopan pada supirnya itu.


“sipp non, emangnya den rio gak jemput ya non?”


“gak pak, yaudh langsung berangkat aja ya pak, takutnya telat” ucap shilla lalu supirnya itu pun membuka pintu bagian penumpang mempersilahkan shilla masuk kedalam mobil..



**



Shilla perlahan keluar dari mobilnya lalu mempersilahkan supirnya kembali pergi, sesaat seorang gadis seusianya menghampirinya. “hei” sapa gadis itu.


“ya” sahut shilla menoleh kearah gadis itu dengan raut bertanya.


“kok loe gak bareng rio? Trus cewek yang tadi bareng sama rio siapa?”


“hah?” shilla tersentak mendengar pertanyaan terakhir sahabatnya itu, lalu membuang pikiran-pikiran anehnya pada rio, lalu kembali menjawab pertanyaan sahabatnya itu. “emhh, itu ..” shilla berfikir sejenak lalu mengingat pesan yang tadi pagi ia terima dari rio. “itu sahabat masa kecilnya rio” lanjutnya.


“ohh,, yaudah shill, kekelas yuk” ajak gadis itu lalu shilla mengangguk dan berjalan bersama gadis itu menuju kelasnya.



**



“anak2.. kita kedatangan murid baru di kelas kita,o ya ify,, silahkan perkenalkan diri kamu” ucap seorang guru membawa seorang gadis dihadapan kelas.


“iya bu... hai teman2, perkenalkan nama saya Alyssa saufika Umari, saya pindahan dari singapore, kalian bisa memanggil saya ify atau icha, sekian perkenalan saya, mohon bantuannya agar saya bisa berbaur dengan kalian, trims” ucap gadis murid baru itu memperkenalkan diri.


“ify, kamu bisa duduk di sebelah sivia !” ucap guru itu.


“bu, ify duduk sama saya aja, biar shilla sama sivia” ujar rio yang saat itu membuat shilla tersentak dan menoleh kearah rio yang terlihat ekspresi tanpa dosa dalam wajahnya.


“shill.” Ucap rio lalu memberi isyarat pada shilla agar pindah ke bangku disamping sivia yang tepat bersebelahan dengan meja rio. Shilla pun mengangguk pasrah lalu beranjak dari bangkunya dan duduk dibangku sebelah sivia, akhirnya ify pun duduk disebelah rio.


“sabar” ucap sivia yang saat itu mengetahui perbedaan raut wajah shilla.



**



Tatapan gadis itu lurus kedepan, namun entah pikirannya melayang jauh kemana, sedari tadi ia hanya terdiam, namun tangannya mengaduk2 sebuah jus yang kini terletak dihadapannya.
Ia mendesah ketika dua sosok manusia itu masuk kedalam area kantin, gadis itu beranjak ingin keluar area kantin namun ada seseorang yang mencegahnya. Akhirnya ia pun kembali duduk.


“lo gak bisa liat mereka kan? Kenapa sih lo masih pertahanin hubungan lo? Hati lo keras banget ya !” ucap sivia sahabatnya.


“tapi vi, gue sayang banget sama dia, walaupun selama ini, dia selalu cuek sama gue !”


“ya terserah lo deh shill, tapi gue kasian sama loe yang terus-terusan harus sabar hadapin cowok keras kaya rio !”


Gadis itu tak menjawab ucapan dari sivia, namun ia hanya mengaduk jusnya, lalu meminumnya.



**



“kak”


“hmm.”


“aku boleh tanya sama kakak ?”


“nanya apa?” ucap pemuda yang kini tengah membaca sebuah komik di bangkunya.


“kakak udah bosen ya sama shilla? Bilang aja kak !”


“kenapa sih kamu shill,? Klau mau tanya yang gak penting kaya gitu mendingan gak usah, gak liat aku lagi baca?”


“tapi kak, ini penting buat aku!”


“iya buat kamu, tapi buat aku ini sepele shilla” ujar pemuda itu lalu menutup bukunya, dan beranjak pergi keluar kelas,


Heran ya kenapa shilla memanggil rio dengan sebutan kak? Karna Rio memang beda satu tahun dengan shilla, dulu memang shilla adalah adik kelas rio, namun karna kepandaiannya shilla akhirnya lompat kelas hingga sekarang ia sekelas dan sejajar dengan rio, namun sebutan atau panggilan ‘kak’ dari shilla untuk rio tak berubah.



**



“tunggu !” ucap seorang gadis yang langsung menghentikan langkah seorang pemuda dan seorang gadis itu.


“apa?” tanya pemuda itu dengan santainya.


“Lo jahat tau yo, lo gak mikirin perasaan shilla? Jahat lo !”


“maksud lo apa sih vi? Mau lo apa ?”


“mau gue? Mau gue lo jauh-jauh deh sama dia, daripada perhatian lo sama shilla lebih tersita dari sebelumnya” ucap gadis itu menunjuk seorang gadis yang berdiri disamping rio. Gadis itupun terhenyak.


“dia sahabat gue vi, salah gue deket sama dia? Gak usah ikut campur deh lo” ujar rio.


“via bener kok, lo emang jahat yo sama shilla, bahkan sebelum ify dateng, klo lo gak niat pacaran sama dia, mending ga usah, kasian dia !” ujar pemuda yang bernama alvin.


“maksud lo berdua apa sih? Kenapa semua pada salahin gue? Udah ah gue mau pulang, yuk fy” ujar rio lalu menarik lengan ify dan berlalu pergi.


“dasar keras kepala !” gerutu sivia kesal.


“udah ah vi, kita pulang yuk !” ajak alvin



**



Sebulan berlalu..


“hiks.. hiks.. hiks” gadis itu masih saja menangis memandangi gundukan tanah itu, tubuhnya basah dibasuhi dengan derasnya hujan.. terpukul sekali rasanya kehilangan sosok yang selama ini sangat ia sayangi.. mengapa juga kehidupannya sangatlah miris? Mengapa kehidupannya sedemikian rupa? Sedangkan oranglain, bahagia selalu.


“sabar ya shill, nyokap lo pasti gak suka lo terus-terusan nangis begini, lo harus ikhlasin ya !! ayo shill, kita pulang !!” 


5 bulan yang lalu, tak terbayang sebelumnya, shilla harus menerima keputusan dari orangtuanya, mereka ingin berpisah, kala itu, shilla merasa terpukul, tapi, rio selalu ada untuknya, menghiburnya, menyemangatinya, hingga masalah itu tak lagi dipikirkan shilla. Akhirnya setelah kejadian itu, shilla tinggal bersama mamanya, karna papanya sudah kembali mempunyai keluarga baru.


Penderitaan shilla belum berakhir, tak lama dari insident cerai kedua orangtuanya itu, mamanya shilla dinyatakan menderita penyakit yang bisa dinyatakan penyakit mematikan, disitu shilla kembali tertekan, ia selalu merasa dirinya manusia paling tidak beruntung alias paling menderita dimuka bumi ini.. namun rio kembali menyemangatinya... namun, sebulan kemudian setelah insiden perceraian kedua orang tua shilla, rio berubah, rio tak lagi selalu disampingnya, ia selalu disibukkan dengan aktifitas barunya, menjadi ketua osis dan kapten tim basket. Akhirnya setiap ia menangis, ia selalu menyendiri, tak ada seorang pun yang menghiburnya.


Shilla mengira semua ini hanya kesibukan rio semata, ia selalu mengerti, namun kesininya, rio selalu menganggap shilla seolah2 bukan lagi kekasihnya, terlebih ketika sahabat masa kecilnya itu –ify- datang kembali ke kehidupannya. Bahkan, tepat dihari pemakaman mamanya shilla, rio sang kekasih tak kunjung datang, bahkan bisa saja ia tak mengetahui kabar ini... shilla kembali tertekan, sekarang ia tak punya siapa2 lagi. Hanya ada sahabat2 nya yang selalu ada disetiap ia butuh.



**


Kak’..
Kenapa kakak gak dateng di hari pemakaman mama?
Kakak udah gak peduli lagi ya sama shilla?
Shilla emang gak maksa kakak untuk dateng.
Tapi alasan apa yang membuat kakak gak dateng?


_sender : ashilla_



Rio menatap layar ponselnya yang menyala, tertanda bahwa ada sebuah pesan masuk, ia pun membuka pesan tersebut, dan membacanya, lalu mengetik balasan pesan dari shilla itu.


Maaf,
Aku sibuk, kemarin mengantar ify ke salon.


_message send success_


Saat shilla menerima balasan rio, shilla terhenyak ‘hanya salon?’ ia mengantar ify yang Cuma sahabatnya ke Salon daripada mengantar mama shilla, mama kekasihnya ke tempat peristirahatan terakhirnya? Sebenarnya ia punya otak atau tidak sih? Shilla menggerutu kecil, namun ia menstabilkan emosinya..dan kembali bersabar.


**


“Lo shilla?” ucap seorang gadis yang bernama ify itu dihadapan shilla.


“iya, kenapa?” ucap shilla santai.


“lo pacar rio? Iya?” tanya ify –lagi-


“iya, kenapa?” ucap shilla mengulang kembali ucapannya.


“jauhin rio !” perintah ify


Shilla mengernyit, “why ? maksud lo?”


“lo jauhin dia, karna dia dah gak suka lagi sama lo, dia sekarang milik gue, ngerti?”


“hah?” shilla belum mengerti arti dari ucapan ify tadi.

Ify mengangkat jemarinya, menunjukan sebuah cincin yang melingkar dijarinya.. “gue sama rio udah tunangan kemarin !! jadi please jauhin dia!!” ucapan ify itu pun serasa menghantam shilla, shilla tak mengerti apa maksud perlakuan rio terhadapnya kali ini, sivia yang sedaritadi disamping shilla pun merasa tersentak, sangat tidak menyangka perlakuan rio pada shilla.


Sivia yang merasa shilla bergetar, dan tubuhnya melemas pun akhirnya menarik shilla menuju halaman sekolah, dan sivia membiarkan shilla menangis dibahunya..


“ rio emang kejam, dia gak ngertiin gimana perasaan lo. Sabar ya shill !!” ucap sivia sembari menenangkan shilla yang masih terisak.

**


“lo tega ya yo, lo tunangan sama ify? Trus shilla?”


“ya kan nyokap gue yang suruh, mau apa lagi?”ucap rio dengan ekspresi watados... (wajah tanpa dosa)..


“tapi gak bisa gini dong yo, kasian shilla, awalnya lo cuekin, sekarang belum lo putus sama dia, lo tunangan sama ify. Lo gak mikirin perasaan shilla apa? Mana sekarang udah 1 minggu shilla gak masuk, pasti gara2 lo”


“lo kok jadi salahin gue sih vin? Kenapa lo jadi mojokin gue sama ify sih?”


“karna emang lo sama ify yang salah, !” hardik alvin lalu mendorong tubuh rio dan meninggalkan rio dan ify dengan ekspresi mereka yang watados.



**



“ APA ?!” sivia melemas, tulang2nya serasa dilucuti, mencoba mengatur nafasnya, lalu kembali berkata, “kenapa bisa bi? Stau saya shilla gak apa-apa” lanjutnya.


Akhirnya pembantu shilla menjelaskan semuanya, sivia dan alvin yang saat itu mendengar semuanya meneteskan airmata, tak menyangka hal ini shilla lakukan, setau mereka shilla bukan tipe gadis seperti itu.


Akhirnya setelah dari rumah shilla, mereka pun ke rumah rio untuk memberitahu rio, saat mereka sampai dirumah rio ternyata rio tengah asyik berduaan dengan ify dihalaman depan rumahnya, bercanda dan tertawa bersama.


“RIO !! lo JAHAT !!” teriak sivia sambil menangis, dalam rangkulan alvin...


“BODOH LO yo !!” gertak alvin yang membuat rio menoleh ke ify sembari mengangkat bahu, mereka pun akhirnya menghampiri sivia dan alvin..


“maksud lo berdua apa sih? Tiba2 dateng caci maki gue, gak sopan !” ucap rio.


“lo cari alasan semua ini ke rumah shilla, sekarang, atau selamanya lo akan menyesal RIO” jelas alvin.


Perasaan rio pun mulai tidak enak, jantungnya berdegup kencang, lalu ia menole kearah ify, “gue mau kesana, lo disini dulu, gue mohon” ucap rio lalu mengambil cagivanya lalu dengan lincah ia mengendarai cagivanya hingga sampai dengan selamat dirumah shilla, sedangkan sivia masih menangis, dan alvin menggandeng sivia menuju cagivanya, dan mengkuti rio dari belakang, sedangkan ify masih dengan ekspresi penuh tanda tanya ditinggal sendirian di pelataran rumah rio.


“Bi, shilla nya ada?” tanya rio ramah pada pembantu shilla, sedangkan alvin memberi isyarat pada pembantu shilla itu agar memberi tahu semuanya.


“silahkan masuk den !”



**



Aku mengerti kak’
Sangat mengerti bagaimana sifat kakak.
Walau sebelumnya aku tak menyangka ini sifat kakak.
Bintang yang dulu selalu bersinar terang dihari-hariku.
Kini telah redup, aku mengerti.
Mungkin ia bosan menerangi hidupku.
Maafin aku kak’, kalau aku sering buat kakak marah,
Kesal,dan sebagainya. Tapi mengertilah... aku sangat menyayangi kakak.
Aku mencoba bersabar selama ini, mempertahankan hubungan yang kita jalin hampir setahun ini.
Aku minta maaf juga ya kak’,,, kakak pasti menganggap aku gadis yang kalem,
Tapi maaf aku gak bisa kaya gitu kak.. selama ini cobaan yang membuat aku depresi terlalu banyak.. maaf kak’ ... maaf .. maafin aku udah kecewain kakak..
Aku sayang kakak :) sekalipun kakak udah punya ify..
Terimakasih sudah pernah ada :)


From: ashilla.



Tangan rio bergetar pelan ketika membaca sepucuk surat dari shilla itu, rio pun meneteskan airmatanya, ia menoleh kearah pembantunya shilla dan menoleh kearah sivia dan alvin yang tengah menunduk..


“Shilla mana? SHILLA MANA BI ? aku mau minta maaf sama shilla” ucap rio sembari mengguncang2kan tubuh pembantu shilla itu, “vin, vi, lo tau kan shilla dimana? Cepet kasih tau gue!” ucap rio terlihat memaksa.

“anu den, emmhh, non shilla, non shilla, sudah pergi dipanggil tuhan !” ujar pembantu shilla itu.


“hah? Gak pasti ini tipuan kan? Pasti shilla yang suruh kalian buat bohong kan? Shilla mana bi? Aku mau ketemu dia, izinkan aku, please !” ujar rio yang masih belum percaya.


“bener den, non shilla sudah meninggal seminggu yang lalu, dia meninggal akibat obat depresan yang sering ia minum, memang setahu bibi non shilla sering menangis dikamarnya, seperti banyak masalah, awalnya bibi juga tidak menyangka non shilla akan seperti ini, namun ternyata memang inilah kenyataannya, non shilla meninggal akibat pemakaian obat depresan yang berlebihan, kasihan dia, menjadi depresi karna masalah2 yang dihadapinya ! padahal ia anak yang sangat baik” ujar pembantu shilla se-detail-detail-nya... rio yang mendengar penjelasan dari pembantu shilla itu menggigit bibirnya sehingga mengeluarkan cairan merah kental, rio pun meneteskan airmatanya.. :’(


*


“ini semua gara2 lo rio, lo yang bikin shilla depresi akibat tingkah lo, lo hancurin hidup dia rio, lo jahat, lo kejam, gue benci sama LO” ujar sivia yang masih menangis sembari menatapi rio yang tertunduk memandangi gundukan tanah dengan batunisan bertuliskan ASHILLA ZAHRANTIARA..


“lo kejam yo, lo jahat, udah gue bilang kan, lo akan menyesal nanti, sekarang lo menyesal kan? Itu sih salah lo, gue pamit yo, ayo vi” ucap alvin lalu merangkul sivia yang masih saja terisak menangis.


“SHILAAA,, maafin aku, aku gak tau kamu bakal kaya gini shill,maafin aku, aku nyesel udah buat kamu sakit hati, harus nya kamu gak mencoba bersabar kalau aku gak seperti ini... maafin aku shillaaa.. maafin kakak !” rio mencengkram tanah merah yang disana, diiringi dengan rintikan hujan.













_THE END_

1 komentar:

Unknown mengatakan...

aihhhh... lihat judulnya aja udah kerasa bau-bau nggak enak..
ternyata....... ending nya lebih nggak enak...



numpang nitipin link gue yaa..kalau mau berkunjung juga boleh..
obat kista tradisional.
obat pelangsing herbal.
thanks before sis..

Posting Komentar