My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Senin, 01 Agustus 2011

Pelukis Cinta Rio (cerpen_rify)

Gadis kecil itu tersentak ketika sebuah karya nya tak sengaja jatuh ke sebuah genangan air karena tersenggol oleh seorang bocah laki-laki kecil yang tengah berlarian.


Gadis itu mengambil buku gambarnya dan menatap buku itu dengan tatapan sedih. Gadis itu menghampiri bocah laki-laki yang mungkin sepantaran dengannya. “tanggu jawab ,! Punyaku jadi rusak kan gara-gara kamu” ucap gadis kecil itu lirih dengan khas suaranya yang manja.


Bocah laki-laki yang dihadapan gadis itu malah tak memperdulikan ucapannya. Ia malah merebut buku gambar yang basah itu. Lalu merobeknya dengan tersenyum nakal. “klo udah rusak mending dirobek aja. Udah nggak berguna tau ,!” ucap bocah laki-laki itu. Sedangkan gadis pemilik buku itu menangis dan berlari ke dalam rumahnya.


“huu cengeng ,!” sorak bocah laki-laki itu.


*


Gadis yang kini duduk dibangku tk, memang sudah menggemari karya seni berupa tulisan alias menggambar. Ia anak tunggal yang terlahir memang dari keluarga yang mempunyai teknik seni dibidang masing2 dengan karya tangan mereka. Ayah nya seorang arsitek sedangkan Ibunya seorang designer terkenal. Tapi cita-cita gadis itu bukan mengikuti salah satu profesi kedua orang tuanya. Melainkan ia ingin menjadi pelukis terkenal.


“kmu anak cengeng yang kemaren itu kan? Sekolah disini juga? Ih ngapain ih sekolah disini. !” ujar bocah laki-laki yang membuat gadis itu menangis tempo hari. Gadis itu memanyunkan bibir mungilnya itu sembari menatap bocah laki-laki nakal itu.


“aku nggak cengeng klo bukan kamu yang rusakin lukisan aku. Nakal banget sih jadi anak ,!” ucap gadis itu yang masih memanyunkan bibirnya karna kesal dengan bocah nakal yang dihadapannya itu.


“bodo” ucap bocah itu dengan santainya  seperti tidak punya salah apapun, “lagian Cuma lukisan jelek gitu aja dibangga-banggain. Lukisan itu kan nggak penting. Masa Cuma digituin aja nangis. Emang anak perempuan tuh cengeng ya , hahaha ,!” lanjut bocah itu sembari menertawakan gadis itu.


Bocah itu melihat ke arah kalung yang dikenakan gadis itu. Kalung berwarna perak itu dengan liontin berbentuk ‘U’ seperti lambang yang ia kenal. “anak keluarga umari itu ya?” tanya bocah itu. Dan gadis kecil itu mengangguk. “namamu siapa?” tanyanya lagi.


Gadis yang merengut tadi kini membuka mulutnya dan menjawab. “ify”’ singkat.


Bocah itu memasang tampang bertanya lagi dan mengeluarkan pertanyaan untuk ketiga kalinya. “nama panjangnya?”.


Gadis yang bernama ify itu menatap bocah nakal itu heran. Kenapa ia terus bertanya sedangkan tadi membuat gadis itu sangat jengkel akibat kenakalan bocah itu. “alyssa saufika umari. Udah ah nanya mulu.” Ucap gadis itu.


“iya iya. Aku rio. Mario stevano aditya haling. Anak dari keluarga haling. Tau kan papaku?” ucap bocah itu dan gadis itu hanya mengangguk.


*
Beberapa tahun kemudian...



“fy ify.. lo tau nggak anak dari keluarga haling yang namanya rio itu? Yang terkenal itu lho. Dia katanya mau masuk sekolah ini tau ,!” ucap seorang gadis pada ify yang tengah asik melukis di taman belakang sekolah itu.


“Ha. Yang bener lo? Cowok ngeselin itu? Sumpah?” ucap ify terkejut pada ucapan gadis yang bisa dibilang adalah sahabat dekatnya. Dan gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum.


Ify pun segera membereskan alat-alat melukisnya. Namun saat ia tengah membereskan. Ia merasa seperti ada yang kurang. Ya, dimana kuas nya? Kuas kesayangannya itu. Ify mencari-cari kuas itu. Namun tak ditemukan juga.


“lo cari ini?” teriak seorang pemuda dari kejauhan yang membuat ify membelalakkan matanya. Astaga. Cowok itu benar2 sekolah disini. Bahaya besar. Pikir ify.


Dengan sigap ify pun berlari kecil menghampiri pemuda yang tadi melambai-lambaikan kuas kesayangannya itu. “sini balikin ngga ,!” ucap ify meraih kuasnya yang ditangan pemuda itu. Namun pemuda itu malah tak memberikan kuas milik ify tersebut.


“balikin dong ,!” ucap ify –lagi- namun pemuda yang masih menggenggam kuas ify itu menggerakkan jari telunjuknya dan berkata, “oh tidak bisa ,!”.


“balikin dong, lo tuh dari kecil usil mulu sih ,! Nakal ,!” gerutu ify yang masih saja mencoba meraih kuas kesayangannya ditangan pemuda itu.


Dengan gaya santainya pemuda itu menjawab, “trus klo gue nakal. Ada urusannya gitu sama lo? Terserah gue dong. Diri-diri gue ,!” ucapnya dengan semena-mena.


Ify mendesah pelan. Lalu mencibir, “lo tuh panggilannya –tuanmuda- tapi sikap lo nggak banget deh. Masa tuan muda kaya gitu sikapnya ,!” gerutu ify yang mulai emosi.


Pemuda itu hanya tersenyum miring. “nangis lagi dong anak cengeng. Nanti baru gue kasih ,!” ucapnya. Lalu terkekeh sendiri.


Ify pun punya ide cemerlang yang tiba2 melintas dikepalanya. Segeralah ify menginjak kaki pemuda itu dengan kekuatan supernya alias sekenceng-kencengnya yang membuat pemuda itu melepaskan kuas itu dan berjingkrak2an sembari meringis kesakitan. “mampus lo. Lagian bandel.” Ucap ify lalu meraih kuasnya itu dan meninggalkan pemuda itu.


“sialan lo ,!” teriak pemuda itu pada ify yang berjalan meninggalkannya.. ify berbalik badan sebentar dan mengulurkan lidahnya lalu tersenyum menang. “aduh sakit banget pula,” gumam rio yang masih memegangi kakinya yang diinjak oleh ify itu.


*


 “eh lo temennya si anak cengeng ya?” tanya pemuda pada seorang gadis yang tengah asyik membaca diruang perpustakaan.


Gadis itu mengernyit, “anak cengeng? Siapa?” tanya gadis itu.


Pemuda itu menghela nafas lalu duduk disebelah gadis itu, “itu anak dari keluarga umari ,!” jelasnya.


Gadis itu mengangguk. “ify kan? Iya emang kenapa? o ya lo manggil ify kok anak cengeng?” tanya gadis itu.


“yeehh suka-suka,!” ucap pemuda itu namun gadis itu hanya mencibir. “eh lo tau si cengeng itu dimana?” lanjutnya.


Gadis itu mengangguk, “di kantin ,! Td dia blg dia mau ke kantin ,!”  mendengar jawaban dari gadis itu, pemuda itu hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf ‘o’ dan langsung berlari menuju kantin.

*


“astaga. Lo ngapain sih nguntilin gue mulu ,? Naksir lo sama gue ,?” ucap ify yang membuat rio tersentak.


“astaga. Kepedean lo gede juga ya,! Ngapain gue suka sama anak cengeng ,! Nggak mungkin ,!” ucap rio dengan yakinnya.


Ify mendesah. “udah deh. Lo jauh-jauh sana sama gue. Ngapain sih nguntilin gue ,!” ucap ify.


“yeh suka-suka” ucap rio dengan santainya. “ini sekolah kan punya bokap gue ,!” lanjutnya dengan semena-mena.


Ify manggut-manggut, “oh jadi klo ini sekolah punya bokap lo. Lo berhak nguntilin orang? Ini kan punya bokap lo bukan punya lo ,!” ujarnya lalu pergi meninggalkan rio sendirian.


“ih cewek aneh, dideketin sama gue nggak mau. Giliran cewek2 lain malah pengen banget gue deketin ,!” gumam rio sendiri.


*

“Ha. Apa ma? Dijodohin sama anaknya keluarga pak’umari itu? Nggak mau ,!” hardik rio.


“tapi dia cantik lho. Anaknya juga baik ,! Dari keluarga terpandang juga pula ,!” ucap mamanya.


“tap..tapi ,!”


“nggak ada tapi2an. Pkoknya harus mau ,!”


*


“Ha. Dijodohin? Mama kira ini masih jaman siti nurbaya apa? Nggak mau ah,! Ify bisa cari jodoh sendiri kok ,! Nggak perlu bantuan mama.!” Gertak ify namun mamanya menggeleng.

“pkoknya kmu harus mau. Papa juga udah setuju. Keluarga kita dan keluarga haling udah sepakat kok ,!”


“appa? Haling? Berarti sama anaknya yang namanya rio itu dong? Aahhh nggak mau ma ,!” tolak ify lagi.


“nggak. Pokoknya harus mau ,! Nanti malam kita bakal makan malam bersama dirumah mereka ,! Harus ikut ,!”


“tap.. tapi ma ,!”


“nggak ada tapi-tapian.”


“iya deh ..”


*

Ify datang ke kediaman haling dengan menggunakan dress putih selutut dan dengan menggunakan bandana pita pada kepalanya. Ia terlihat cantik malam ini. Ya karna disuruh sama mamanya berdandan seperti itu. Padahal ify tak mau terlihat istimewa hanya untuk betemu bocah bengal itu.


“ya ampun. Ify cantik banget sih kamu ,!” puji mama rio yang pada saat itu ify sudah sampai di kediamannya. “rio liat nih ify cantik banget ,!” ucap mamanya pada rio yang tengah duduk manis dengan memasang wajah merengut. Ify yang dipuji saja hanya tersenyum masam.


“ify kamu duduk disitu ya. Disebelah rio.”

“rio kok diem terus ya jeng? Emang sifatnya ya?” tanya mama ify pada mama rio yang baru saja berbicara.


“ah iya jeng. Memang rio begitu kalau dirumah. selalu saja dingin dan jarang berbicara ,! Tapi baik kok anaknya ,!” ujar mama rio yang sedikit menoleh ke arah rio yg tengah memainkan ponselnya.


Ify yang sedang diam tiba-tiba tersentak. Astaga. Apa tadi? Rio pendiam? Pendiam dari mana? Sejak kecil saja tingkahnya memang sudah bengal.


“lo bermuka dua ya. Disini lo diam-diam sok kalem. Disekolah bandel. Omaigat,!” ucap ify dengan nada yang sangat pelan pada rio.


“biarin ,! Kan tuanmuda memang harus begitu ,!” jawab rio juga dengan volume suara yang sangat pelan.


“dasar ,!”

*


“neng cantik. Mau pilih harta atau nyawa neng? Klo pilih nyawa serahin kalung,dompet,mobil,handphone.. pkoknya semua yang neng punya” ujar seorang preman bertato dan membawa pisau.

“tolongg.. tolongg..” teriak ify yang berusaha mencari pertolongan.. namun preman itu malah membekap mulut ify hingga ify tak bersuara. Namun ify mendapat ide dan segera menggigit tangan preman itu. Dan saat terlepas segera ingin kabur, preman itu menahan lengannya. Namun ify berteriak lagi “tolong.. tolonggg..”.


Seorang pemuda dari belakang preman itu memukuli punggung preman itu dengan balok kayu. Seketika ify dilepaskan dan pemuda itu memberi isyarat agar ify pergi.


Akhirnya pemuda itu dan preman itu berkelahi. Namun keduanya sama-sama tersungkur. tak ada yang tak terluka. Tapi preman itu segera pergi meninggalkan pemuda itu begitu saja.


“rio.. lo gpp kan?” ucap ify saat membantu pemuda itu berdiri. “ya ampun bibir lo berdarah. Duduk dulu ya disini,” lanjut ify saat melihat rio terluka dan mendudukan rio pada trotoar pinggir jalan.


Ify pun tak lama kembali membawa kotak P3K yang selalu ia bawa-bawa di dalam mobilnya. Dan ify pun segera mengobati luka dibibir rio itu. Tak lama rio meringis kesakitan akibat tangannya yang tergores pisau preman itu. Ify kaget setengah mati. Astaga. Tuan muda satu ini terkena luka parah akibatnya.


“ya ampun yo.. lo sampe luka parah gini.!”  Ucap ify sembari memperban tangan rio yang terluka.


“au aa..duh” rintih rio saat ify mengobatinya.”ini kan gara-gara lo.. lo sih nggak hati hati ,!” gerutu rio.


Ify pun menyelesaikan melilit perban di tangan rio, “yye klo nggak ikhlas nggak usah nolongin ,!” ucap ify.


“gue tuh nggak bisa liat cwek dalam bahaya. Karna kakak gue juga cewek. Mama gue cewek.! Gue sayang mereka ,!” ucap rio yang membuat ify merasa tersentuh. Ternyata rio punya hati yang mulia.


“lo punya kakak cewek? Kok gue baru tau ya?” tanya ify namun rio mengangguk.


Rio menghela nafas. “iya. Dulu gue sama sekali nggak sayang sama kakak gue. Dulu gue benci banget sama kakak gue yang selalu nasehatin gue. Waktu umur gue 13 tahun kakak gue meninggal karna ya tadi kaya lo. Dia dirampok orang tapi orang itu malah celakain kakak gue. Disitu gue nyesel banget nggak bisa jagain kakak gue sendiri. Dan gue sekarang kangen sama ceramahan dia.” Ujar rio sedikit bercerita. Ify lagi-lagi tersentuh karna rio. Sifatnya ternyata tulus. Dia mempunyai hati yang tulus.


Ify mengelus pundak rio. “o ya nama kakak lo siapa?” tanya ify.


Rio menoleh ke ify lalu tersenyum. “namanya shilla. Ashilla zahrantiara haling”


Ify manggut manggut. “Nama yang cantik” ucapnya dan lagi lagi rio tersenyum simpul ke arahnya. “lo mau nggak damai sma gue? Rasanya nggak berguna klo kita terus begini ,!” lanjutnya. Dan rio hanya mengangguk “deal ?” ucap ify lalu mengulurkan jari kelingkingnya.


“deal” jawab rio lalu menautkan kelingking nya pada kelingking ify. Mereka berdua pun terseyum.


*

setahun kemudian ..


“cantik. Lagi lukis apa tuh?” goda rio pada gadis yang tengah fokus melukis itu.


“apa aja boleh. Yang penting oke ,! Hehe ,” ujar gadis itu lalu tersenyum.


Rio merengut, “ih gitu deh sama pacar sendiri. O ya fy kamu tau nggak. Siapa cinta pertama aku ,? Mau tau nggak ,? Dia itu cantik. Baik. Manis. Periang pula.”


Ify menaruh kuasnya lalu menatap rio dan bertanya. “siapa?”


“dia itu anaknya juga cengeng sih apalagi kalo ... “ rio merebut kuas ify lalu mencoret  lukisan ify dengan jailnya. Alhasil ify merengut.


“ih rio mah ,!” rio tertawa sendiri melihat gadisnya itu merengut dan memanyunkan bibirnya. “hhaha. Tuhkan bener apa kataku ,! Sukses ,!” rio tertawa renyah lalu mencubit pipi gadisnya itu.


“jadi intinya gadis pertama yang mengisi hatiku itu kamu ify.. pengisi hatiku yang memberi warna hatiku. Kamulah pelukis hati ku yang berharga. Moga2 aja kmu yang pertama dan terakhir fy ,”


Ify tersenyum. Lalu rio pun merangkul dan memeluk gadisnya itu.


*


“makasih ya rio. Kamu udah bantuin aku bikin pameran ini. Aku seneng banget..” ujar ify yang tengah melangkah bersama rio mengitari gedung pameran miliknya bersama rio itu.


“ iya dong. Apa sih yang nggak buat kamu ,!” ucap rio lalu tersenyum.


Ify dengan senyum malu-malunya mencubit lengan rio, “ih rio gombal ,!”


“ih gapapa.. o ya fy .. kamu kan pelukis cintaku... pelukis hatiku ,! Bikin pameran aja dihatiku trus dimuseumkan.. biar nggak pernah hilang dan selalu abadi,! Hhaha !“


“ih ketauan nggak bisa ngegombal.. gombalannya garing ,!”


“biarin garing.. yang penting seorang pelukis cinta rio ini suka kan? Haha .!”


“iya deh ,!” ujar ify lalu mereka melanjutkan melangkah bersama mengitari seluruh gedung yang menjadi tempat pameran lukisan karya ify itu.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

engg.. engg bagus loh ini, gue suka apalagi temanya gue tambah suka..


numpang promo yaa, kunjungi juga blog gue ini: obatkistatradisional

Posting Komentar