My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Kamis, 29 September 2011

Cinta dan Bintang *part 8*


Lo masih ada perasaan sama gue ?!


   Shilla menyipitkan mata membaca pesan tersebut. Maksud pemuda itu apa bertanya seperti itu ? memangnya dia masih peduli terhadap shilla ? trus untuk apa berujar demikian ? menyebalkan.


   Itu bukan urusan lo. Lagipula gue akan coba cepet lupain lo sampe gue ga inget lo lagi -.- PUAS ?!


   Pemuda yang menjadi penerima pesan balasan shilla itu kini -hanya- menunjukkan ekspresi datar dan sepertinya tak masalah jika gadis itu mencoba melupakannya.


   Oh. Silahkan. Gaada yang larang.!


   Shilla mencibir. Ck, decaknya. Tak tahu kah pemuda itu bahwa kini shilla makin membencinya atas segala sikapnya itu ? heuh. memang ternyata rio itu sungguh menyebalkan.


   Ia kini termenung menatap genangan air yang tenang dihadapannya, merasakan terpaan udara. Menikmati keindahan yang ada ditempat ia kini berada.


   Shilla termenung dan berucap dalam hati ‘tuhan, bolehkah hentikan semua ini?’ hentikan segala sakit hatinya. Hentikan drama realita ini. Dan hentikan perasaannya.


   Matanya terpejam sejenak. Lalu membukanya perlahan, kemudian ia kini memutuskan untuk beranjak.


   DEGH!


   Kedua telaga bening itu beradu, mata gadis itu kini sudah berkaca-kaca. Dia dihadapannya kini ? mata itu, mata yang dulu. Benarkah kini shilla kembali merindukannya ? ah tuhan, tolong bantu gadis itu untuk melupakan rio!


   Keduanya pun sama-sama tersadar. Kini shilla menunduk sejenak lalu kini menatap rio tajam. Begitu pun dengan rio. “Ngapain lo disini?!” shilla mencibir. Untuk apa ia bertanya seperti itu?


   “ini tempat umum. Memangnya kenapa? gaboleh?”


    Datar, tetap datar ekspresinya. Itulah yang ditunjukkan oleh pemuda itu. Ia pun melangkah mendekati danau lebih dekat. “lo tau ? ify sebenernya sering nangis karna lo. Dan gue nyesel!”


   “nyesel kenapa?”


   Rio tersenyum miring. “gue nyesel. Kenapa lo harus sahabatan sama ify?”


   “lah. Apa hubungannya?”


   Rio kini mendekati shilla kembali. Lalu menatap mata shilla sangat lekat dari jarak yang cukup dekat. “karna lo. Ify sering nangis. Dia selalu ngerasa bersalah karna ini semua!”


   Shilla mencibir. Menurut rio itu salah shilla ? uhh rasanya shilla mencengkram mulut dan merauk wajah pemuda ngeselin itu.


   “kenapa lo selalu nyalahin gue rio? lo gatau kan perasaan. gue? Gue lebih dari ify yo. Tangisan ify gaseberapa dibanding gue. Tapi lo, gapeduli kan? ck!”


   Shilla tercenga, astaga mengapa mulutnya itu berbicara terang-terangan seperti tadi? Haduhh tak bisakah tahan amarahmu ashilla?!


   “lo bukan siapa-siapa gue. Jelas gue ga peduli. Kalo ify ? dia pacar gue. Bahkan calon tunangan gue!”


   Amarah shilla mungkin akan segera meluap. Ingin menahannya namun ia terlalu muak atas perlakuan pemuda itu. Perkataan pemuda itu. “GUE BENCI LO RIO!”


   Rio mendelik. Namun, tak menghiraukan perkataan shilla itu, ia malah pergi berlalu saja. Shilla mengepal tangannya kuat-kuat lalu jatuh duduk dan menunduk.


   **


   ‘aku yakin pasti bisa!’ gadis menggunakan dress cantik berwarna putih itu yang menggunakan jepit rambut beraksen pita pun kini melangkah menuruni undakan tangga setelah menghela nafas terlebih dahulu.


   Shilla pun duduk di salah satu bangku. Rupanya keluarga ‘itu’ belum datang. Shilla mendengus karna jenuh menunggu. Setelah itu bel rumahnya berbunyi. shilla sedari tadi masih menunduk.


   “Shilla!” mendengar panggilan dari omanya pun shilla kini mendongak lalu terbelalak ketika mendapati seorang pemuda yang dikenalnya yang menjadi orang yang dijodohkan dengannya.


   “Gabriel!” gabriel hanya tersenyum ragu lalu ia pun duduk disamping shilla. Shilla sedari tadi masih shock. Namun ia heran. Mengapa gabriel malah tenang saja ? heuh.


   “sstt” gabriel mencolek lengan shilla diam-diam. Shilla pun menoleh lalu menyahut “apa?” dengan tak bersuara. Karna situasi lagi sedang makan.


   “gimana nih? Aku tadi dipaksa. Awalnya gamau. Situ sendiri?” bisik gabriel. Sesekali menyantap makanannya sedikit demi sedikit.


  “ya mau gimana lagi? Oma kalo udah gini, keputusannya gabisa diganggu gugat lagi!” setelah itu shilla melahap makannya. Keduannya pun tak melanjutkan lagi dan sibuk menghabiskan makanan masing-masing.


   *


   @zhrtshilla_S: takdir -__-


   @jnthn_alvinS: alhamdulillah yah! Wkwk RT @zhrtshilla_S: takdir -__-


   @zhrtshilla_S: @jnthn_alvinS ihhh.. lo mah gitu vin. Nyebelin :/


   Memulai hidup baru. Itulah jalan yang sudah mantap shilla pilih. Mungkin hatinya masih untuk pemuda yang tak peduli lagi terhadapnya. Namun, ia akan mencoba menerima dan mencintai pemuda yang akan menjadi calon tunangannya itu.


*


   1 tahun kemudian ...



   Kosong, hampa, sepi dan seperti ada yang hilang. Suasana itu sudah dirasakannya selama 9bulan terakhir itu. Semenjak gadis itu hilang dari hadapannya. Entah ia kemana, atau mungkin gadis itu benar-benar melupakannya ? namun, peduli apa dia ? sudahlah, lupakan.


   Pemuda itu berjalan melewati rumah gadis yang dimaksudnya tadi. Kelihatan tak ada tanda-tanda dari sang gadis. Pemuda itu pun berlanjut berjalan, setelah cukup jauh berjalan ia kini berhenti pada rumah ber-cat putih tempat tujuannya.


   Tangannya mendekati bel dan menekannya kemudian seorang gadis berdagu tirus kini keluar dari rumahnya sembari tersenyum simpul, sangat manis. Pemuda itu kini melangkah mendekati sang gadis lalu mereka berdua pun masuk kedalam rumah itu.


   “yo!”


   Perlahan rio menoleh, dan menatap gadisnya itu lekat. “apa?” sahutnya. Gadis bernama ify itu masih terdiam ragu.


   Gadis itu pun kini merubah raut mukanya menjadi sangat gembira. “kamu tau gak. Tadi malem aku chat sama shilla dan sekarang hubungan sahabat aku sama shilla jalan lancar loh! Aahh seneng banget. Katanya sih bulan depan dia pulang!”


   Rio mengernyit. “pulang ? emang dia sekarang dimana?”


   “o iya aku lupa bilang sama kamu. Sebenernya selama 1 tahun ini dia ngelanjutin sekolah di aussie. Tp pas udah lulus, dia bakal kuliah disini. Dan katanya sih bentar lagi dia mau tunangan!” jelas ify panjang lebar.


   Entah kenapa, mendengar kata ‘tunangan’ itu rio kini terbelalak. Kaget. Apa sebenarnya arti kaget itu ? bukankah rio sudah memiliki gadis ? yakni gadis yang kini berada disampingnya. Atau mungkin, rio merindukan gadis di negara lain itu ? entahlah.


   “tunangan? Sama siapa?”


   Gadis dihadapannya kini mengangkat bahu pertanda bahwa ia tak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diutarakan rio itu. Gadis itu mengulum senyum lalu kemudian kini ia kembali diam.


*

   Aku tak percaya, inilah realita! Dia, melupakanku!



   Szhrtiarashilla: hei !


   Saufikalyssa_fy: hei jg! Shill kapan balik ?


   Szhrtiarashilla: seminggu yang akan datang. Hehe.


   Saufikalyssa_fy: nanti aku tunggu kamu dibandara ya pas dateng! Kangeen:)


   Szhrtiarashilla: iya! fy, udah punya pacar belum nih? haha


   Ify terhenti sejenak. Lalu membaca ulang deretan kata dari gadis itu. Pacar ? apa shilla lupa tentang kejadian kurang lebih 1 tahun yang lalu itu ?


   Saufikalyssa_fy: udah dongg:) hehe


   Szhrtiarashilla: nanti kenalin ya ke aku :) yaudh aku off dulu ya fy. mau ngerjain tugas.


   Szhrtiarashilla: offline


   Ify terdiam kembali. Mengenalkan Rio pada Shilla ? Rio dan Shilla kini sudah saling mengenal. Lalu ? perlu kah ?


   *


   Hari ini ify beserta rio menanti kedatangan shilla dibandara. Rio sedari tadi hanya diam kaku mematung. Sebenarnya ia ragu untuk menemui shilla kembali. Namun, jika gadisnya itu yang meminta apa boleh buat.


   “IFY!” ify beserta rio pun kini menoleh ke arah gadis yang dari jarak cukup jauh menyunggingkan senyum sembari melambaikan tangan dengan tangan sebelahnya menarik sebuah koper.


   Gadis itu pun mendekati rio dan ify. ify tersenyum mendapati shilla kini dihadapannya. Setelah melepaskan pegangannya pada koper lantas shilla langsung memeluk ify. “tunanganmu mana shill?”


   “ha.” Shilla lupa. Dimana tunangannya ? ia celingak celinguk ke sekitar area “oh iya lupa.  Tadi dia bilang mau ke toilet.!”


   “ini siapa mu fy ? pacarmu itu ya ?”


   DEGH! Ify dan rio sama-sama terbelalak dan tersentak. Shilla bilang seperti itu layaknya tak pernah kenal sama sekali dengan rio. ada apa ini ?


   Rio terdiam. Benarkah shilla sudah total melupakannya ? lalu mengapa rongga pernafasan rio itu kini serasa tercekat ?


   “hehe.. iya shill!” jawab ify pelan.


   “eh. Tuh tunanganku. Namanya gabriel!” shilla menunjuk ke arah pemuda yang tengah berjalan mendekati mereka. Ify dan rio saling tatap.


   Pemuda yang bernama gabriel itu kini melangkah mendekati mereka. Ify pun tersenyum begitu pun dengan gabriel. “gabriel! Tunangan shilla?”


   “iya. hehe. Maaf ya fy aku ga ngasih tau! Eh yo apa kabar?” tatapan gabriel kini beralih ke seorang pemuda disamping ify dengan menatapnya sinis.


   “baik!” jawab rio sedikit judes.


   “eh fy, boleh ngomong berdua? Bentar ya shill!” shilla hanya mengangguk. Kemudian ify dan gabriel pun pergi meninggalkan shilla dan rio berdua.


   Rio terus menatap mata gadis itu. Apakah gadis itu benar2 melupakannya? sampai tak mengingat siapa dirinya ? berarti ucapan gadis itu waktu dulu memang benar-benar serius.


   *




   ‘gue yakin, dia gak mungkin lupa sama gue sampe kaya gini’ rio kini memandang gadis itu lekat. Gadis yang dulu sempat menjadi kekasihnya. Gadis itu masih sama, matanya, senyumnya, bahkan gaya bicaranya pun masih sama. Tapi mengapa gadis itu masih terlihat asing dimata rio?


   Gadis itu tersenyum pada calon tunangannya. Membuat pandangan rio kini serasa tak nyaman. Kemudian rio memalingkan wajahnya ke arah gadisnya yang tengah duduk disampingnya sembari mengutik ponsel.


   Bolehkah pemuda itu jujur ? kini ia sangat menyesal telah menyuruh gadis itu melupakannya. dan membuat gadis itu benar-benar melupakannya. bolehkah rio juga berharap ? ia ingin gadis itu mengingatnya kembali walau tak jadi miliknya.


   “Yo. Kok bengong?!” rio mendelik saat lambaian tangan kini berada dihadapannya. Kemudian ia menoleh ke arah ify yang barusaja melambaikan tangannya.


   “eh gpp kok!” rio pun kini kembali fokus pada makannya. Ify pun begitu setelah mengetik sms entah untuk siapa. Mungkin temannya.


   *


   @jnthn_alvinS: @alyssafy_U jangan ingetin shilla ttg cowo lo lg ya!


   @alyssafy_U: @jnthn_alvinS emg kenapa?


   @jnthn_alvinS: @alyssafy_U: gpp


   Ify mengulum bibir menatap layar monitor dihadapannya. Mengapa alvin berkata demikian ? bukankah jika shilla kembali mengingat semuanya itu lebih baik ? agar mereka –rioshilla- tak menjadi orang asing jika saling bertemu.


   “fy, rio ada diruang depan tuh. Samperin gih!” gadis bernama ify itu pun kini langsung melangkah keluar kamar dan mendapati rio tengah duduk di ruang utama.


   “eh rio. ada apa?”


   Rio tersenyum lalu menyuruh ify agar mendekatinya. “gabriel sms ke kamu ya tadi?” ify mengangguk. “ayo, udah siap?” ify mengangguk lagi. Mereka berdua pun melangkah keluar rumah ify dan berlalu ke rumah keluarga besar sindunata.


*


   “eh ify. ada apa ?” kebetulan alvin yang membukakan pintu untuk ify dan rio. sepasang mata alvin itu terus menjurus ke satu titik –rio- . entah kenapa alvin kini membenci rio. diakah yang egois ? atau rio ?


   Alvin berfikir bahwa rio yang telah mengambil semua miliknya. Terutama masalah gadis. Pertama alvin menyukai shilla namun apa ? rio yang mendapatkannya. Kedua alvin mulai menemukan ais nya yaitu ify namun apa lagi ? rio juga yang memilikinya bahkan hingga detik ini.


   “tadi gabriel sama shilla nyuruh kesini. Yaudah aku kesini” senyum manis di wajah tirus itu kini membuat alvin semakin membenci rio. hatinya seakan tak terima bahwa pemilik senyum itu bukan dirinya malahan pemuda itu. Pemuda yang kini disamping gadis itu.


   Ia mengerdip. Lalu ikut tersenyum. “yaudah masuk aja!” ekor matanya terus saja mengikuti langkah pemuda asal keluarga haling itu. Ia pun menghela nafas lalu menutup pintu kembali dan ikut melangkah dibelakang ify dan rio.


   *


   “Fy, bingung nih!”


   Gadis yang dipanggil ‘fy’ tadi oleh shilla kini pun menoleh dari aksi mengutik ponselnya menjadi menatap shilla. Lalu mengernyit.


   “bingung kenapa?!”


   Shilla membisikkan beberapa kalimat ke telinga ify. mendengar bisikkan itu. Ify terdiam kaku. Lalu menatap shilla lagi.


   “aku gatau. Tanya sama dirimu sendiri shill!” ify kembali teringat perkataan alvin di twitter bahwa ia tak boleh mengingatkan shilla apapun yang berhubungan dengan rio. kini shilla dan ify sama-sama terdiam dalam lamunan masing-masing.


   “fy, shill.. ke dufan mau ?”


   Shilla mendelik lalu menoleh ke arah gabriel yang kini notabene nya adalah calon tunangan. “boleh!” ia mengulum senyum. Mereka berempat –rioifyshillagabriel- pun pergi bersama.


*


   Shilla tercekat. Rasanya pemuda itu memang tak asing baginya. Namun, siapa dia dimasa lalunya ?  bahkan merapal kembali nama itu ia tak bisa. Ia benar-benar lupa.


   “shill. Aku ke sana dulu ya. bentaran kok!” shilla hanya mengangguk lalu menatapi punggung pemudanya itu menjauh.


   “aku nyari toilet bentar ya shill!”


   Kini, hanya ada Rio dan Shilla. Hanya mereka tanpa pasangan masing-masing. Shilla kembali merasakan sebuah kedekatan yang dulu pernah ada. Tapi benarkah itu ? rasanya pemuda itu bukan lagi asing. Hatinya merasakan bahwa ia pernah dekat dengan rio.


   “emmhh.. rio, aku kesana dulu ya!”


   1 .. 2 .. 3 .. langkah shilla berhenti. Menoleh lalu saling beradu tatap sedangkan tangan rio masih menggenggam lengan shilla.  selang sekitar 5 menit keduanya tersadar.


   “sebentar aja!”


   Shilla menunduk. Sebentar saja untuk apa ? mau pemuda itu apa ? shilla kini mendongak perlahan kemudian menaikan kedua alisnya.


   “apa kamu sama sekali ga ngerasa pernah deket sama aku ?” tatapan rio serius. Sungguh, ia ingin kepastian dari gadis dihadapannya.


   Shilla hanya mengulum bibir. Kemudian melepaskan tangannya dari genggaman rio saat melihat gabriel dari jauh yang sudah mulai mendekat.


   “Shilla. Nih. Just for you princess nu geulis!” shilla tertawa kecil melihat bahasa yang diutarakan gabriel itu. Kemudian meraih ice cream dan boneka kecil yang diberikan gabriel.


   “lucu” komentarnya memandang boneka kecil berwarna pink itu “makasih ya!” lanjutnya kemudian tersenyum..


   “makasih nya pake ini dong!” goda gabriel sembari menunjukkan pipinya menggunakan telunjuknya.


   Pipi shilla merah merona. “ih apaan sih yeel!” senyum malu-malu nya pun akhirnya dikeluarkan. Senyum yang sangat manis.


   Sepasang pemuda dari tadi hanya seperti obat nyamuk yang diabaikan. Ia berdecak kesal dalam hati. Berdecak bosan ? atau cemburu ? entahlah.


   “eh sorry lama!” heuh, akhirnya rio menghela nafas lega. Setidaknya ia tidak akan menjadi obat nyamuk lebih lama lagi. Gadis berdagu tirus itu kini menyunggingkan senyum ke arah shilla gabriel dan rio. kemudian mendekati rio dan mereka pun melangkah bersama.

0 komentar:

Posting Komentar