My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Kamis, 29 September 2011

Cinta dan Bintang *part 9*


*


   “emmh. Aku mau naik tornado yel. Ayo kesana!” gabriel hanya mengangguki perkataan shilla. Namun, ia menoleh sebentar ke arah dua manusia yang kini berada dibelakangnya. Lalu tersenyum miring ke arah rio.


   “lo mau ikut yo ? lo ga takut kan ? masa cowok takut” wajah rio memucat. Harus kah ia melawan ketakutannya ? itu tidaklah gampang.


   Rio tersenyum tipis. “gak deh. Takut mual gue. Lo aja sama shilla. Kalo ify mau ya sekalian!”


   Ify memasang wajah cemberut. “yaah. Rio. masa gamau sih? Ayoolaah!” melihat tatapan memohon ify itu rio pun merasa tak tega. Lagian rasanya ia juga sangat tega bila harus menjadikan ify obat nyamuk diantara pasangan shilla gabriel itu.


   “yaudah deh. Iya aku mau!” gabriel tersenyum licik. Dia yakin, setelah menaiki permainan itu, rio akan mual. Pucat. Dan pusing seperti saat dulu sd mereka pernah bersama-sama ke ancol.


*


   “kamu gapapa kan yo? Maaf ya aku tadi maksa-maksa gitu. Aku gatau kalo kamu bakal gini!” ify pun mengangsurkan botol minum ke arah rio yang sedang duduk menunduk sembari mual-mual.


   “cemen!” bisik gabriel saat melewati rio.


   Rasanya shilla juga kasian terhadap pemuda itu. Walau tak kenal, tapi hatinya mengatakan ia pernah mengenal pemuda itu. “Rio. ini aku bawa minyak kayu putih!” ucap shilla sembari mengangsurkan botol hijau berisi cairan hijau bening dari tasnya.


   Rio menoleh ke arah shilla lalu tersenyum “makasih!”.


   “Shill. Ikut bentar yuk!” gabriel pun menarik asal shilla semaunya. Rasanya ia takkan rela shilla sedetik pun meladeni pemuda tadi.


   Sementara shilla dan gabriel berlalu. Ify masih menemani rio yang mual-mual “maaf ya yo!” lirihnya. Rio hanya tersenyum manis ke arah gadisnya.


   “ini bukan salahmu kok!” ucap rio lalu setelah merasa baikan. Rio dan ify berlalu mencari keberadaan shilla dan gabriel yang entah dimana.


*


   Rio segera merebahkan dirinya diranjang setelah seharian bepergian. Namun, pikirannya kini tertuju pada gadis yang tadi juga pergi bersamanya. Pikiran Rio tak henti-hentinya memikirkan gadis 6huruf itu sembari mengedarkan pandangannya ke langit-langit kamarnya yang terdapat gambar-gambar bintang.


   Haruskah rasa itu hadir kembali ?


   Rio terdiam, benarkah hatinya kini tengah kembali bimbang ? benarkah rasanya pada shilla sudah kembali ? ah, bodoh sekali,! Pekiknya.


   Haruskah Rio kembali memilih ?


   Biarkanlah Rio bersama Ify selamanya. Mengapa sedari dulu gadis bernama shilla itu yang menjadi kebimbangannya ? apa tuhan memang tak memperbolehkan Rio bersama Ify dengan tenangnya ? tapi, mengapa ?


   “kamu itu bintang aku yo. Kekuatan saat aku redup, kamu juga udah nerangin hidup aku dengan cahayamu. Dan aku gabisa tanpa kamu, karna aku butuh sinarmu! Kamu tuh berarti dalam hidup aku!”


   Perkataan kurang lebih setahun yang lalu Shilla ucapkan, kembali terngiang di otak Rio.


   Rio sangat ingat saat itu, dimana dia dan Shilla.. eemm.. bahagia .. bersama ..


   “kekuatan aku ada disinarmu. Sinar bintangku”


   Perkataan dari gadis yang berbeda itu juga membuat Rio kini bimbang. Dengan sigap Rio bangkit dari posisi tidurnya dan kini menghadap kaca sambil mengacak rambutnya.


   ‘Betapa bodohnya aku, ck’ pekiknya lagi.


*


   Gadis itu perlahan menyentuh sebuah foto yang jatuh tergeletak barusan karnanya. Diambilnya foto yang terbalik itu lalu perlahan membalik foto itu. Jleb.


   Tangan gadis itu bergetar. Entah kenapa tapi rasanya kepalanya sudah mulai bekerja untuk mengingat foto itu. Foto yang didalamnya terdapat dirinya dengan seorang pemuda...... ya pemuda yang kini notabene nya adalah pacar sahabatnya.


   Gadis itu semakin penasaran dengan foto itu. Ada apa dirinya dengan pemuda itu dulu ? ingin sekali rasanya gadis itu mendemo otaknya agar kembali mengingat siapa pemuda itu di masa lalunya.


   “Shil!”


   Dengan cepat gadis itu menyembunyikan foto itu dibelakang punggungnya saat mendapati seorang pemuda yang memang adalah saudaranya membuka pintu ruang kamarnya. Gadis itu hanya tersenyum manis agar pemuda itu tak curiga.


   “kenapa ? ada urusan apa ?”


   Pemuda itu hanya menggeleng. Tak mengambil niat untuk mendekati shilla. Ia masih saja terdiam diambang pintu.


   “ke bawah gih. Udah ditunggu sama Papa. Mama. Sama oma.!”


   Setelah itu pemuda yang bernama lengkap Alvin Jonathan Sindunata kini menutup kembali pintu kamar shilla dan meninggalkan kamar shilla. Sementara shilla menghela nafas lega lalu meletakkan foto itu di bawah tumpukan baju didalam lemarinya lalu melangkah keluar kamar.


*
Keesokan Harinya..


   “GABRIELLLL, ! ga lucu ah!”


   Pemuda yang mendapatkan teriakan itu pun kini berhenti berlari lalu menghampiri gadisnya yang tengah tergeletak duduk dengan gaya ngambeknya.


    “iya deh. Nih aku balikin. Ga usah manyun bisa kali ya. jelek tuh! Hahaha”


   “ihh. Lagian jail banget. Kamu juga jelek. Wleek!” shilla menjulurkan lidahnya yang mendapat lengosan dari gabriel.


   “aku kan ganteng. Kamu yang jelek lah!”


   “kamu yang jelek!”


   “kamu”


   “kamu!”


   “kamuuuuu!”


   Gabriel tertawa renyah saat melihat eskpresi shilla yang menggemaskan dengan bibirnya yang sedikit dimanyunkan. Namun, tawaan gabriel terhenti sejenak saat mendapati seorang gadis mendekati mereka.


   “eh yel. Ada disini juga ? haha.. kebetulan banget ya!”


   Gabriel hanya tersenyum mendapati gadis tirus itu kini berada dihadapannya. “iya. kebetulan. Kamu ga sama Rio, fy ?!”


   Ify mengedarkan pandangannya ke sekitar. “sama Rio kok. Cuma dia lagi ada di tempat lain. Tau tuh ngapain!”


   “oh!”


   “kamu abis ngapain sama Shilla?!”


   Shilla menoleh ke arah ify saat namanya disebut. “ga ngapa-ngapain!” jawabnya. Bukannya, gabriel yang menjawab. Kini malah Shilla yang menjawab.


   “ohh!” respon ify.


   “Fy. aku punya hadiah buat kamu!” ucap Rio saat datang menghampiri Ify. namun, kini raut wajahnya berubah saat mendapati Shilla dan Gabriel juga tengah berada disana.


   “Apa yo?”


   “buka aja!”


   Tangan ify bergera pelan membuka kotak kecil yang diberikan Rio. lalu tersenyum lebar saat mendapati Kalung Berliontin bintang yang terdapat didalam kotak tersebut.


   Ify pun lantas memeluk Rio. “aah rio, makasih banget ya. ini cakep banget kalungnya. Kamu tau aja ya aku suka banget sama bintang!”


   Rio tersenyum sembari mengelus puncak kepala ify pelan. “yaiyalah aku tau. Aku kenal kamu kan bukan baru sehari. Haha!”


   “Noh yel. Mereka mah romantis. Pake acara kasih-kasih kalung. Bintang pula liontinnya. Gak kaya kamu malah ngeledek aku jelek! Huh!” dumel shilla yang membuat ify dan rio melepaskan pelukannya dan kini menatap gabriel.


   “Diem gak! Klo gadiem aku cium nih!”


   Bibir Shilla semakin menjadi. Memanyunkan bibirnya lebih dan lebih. Mendengus lalu menyenggol lengan gabriel. “ih gitu!”


   “hahahaha!” gabriel dan ify hanya tertawa. Sedangkan Rio hanya diam membisu.


*


   “Tunggu!” langkah shilla terhenti. Saat tangan kuat Rio menyekanya. “sebentar aja!” shilla hanya diam dan pasrah. Lalu menatap telaga bening milik Rio.


   1 .. 2 .. 3, tatapan mereka beradu. Semakin dalam Rio menatap Mata itu, akhirnya ia menemukan kembali titik teduh dimata shilla yang kini membuat detak jantungnya berdebar tak beraturan.


   “apa kamu sama sekali ga inget aku ?! sedikitpun ?!”


   Shilla hanya menggeleng polos. “maaf. aku gak inget sedikitpun.!” tutur shilla. Namun kini shilla malah melangkah pergi ke arah parkiran yang mungkin gabriel sudah menunggunya. Sedangkan Rio masih ditempat, menunggu ify yang belum juga keluar dari kamar mandi.


   ‘kenapa lo asing sih shill? Lo beda sekarang.! Kenapa lo ga kenal gue?” batin Rio sakartis. Saat ia sudah melihat sosok ify keluar dari kamar mandi pun ia segera membuang pikirannya tadi tentang shilla.


   “Fy, aku mau nanya. Boleh? Tapi jangan negativ thinking ya!”


   Ify hanya mengangguk saja sembari menatap wajah Rio.


   “itu shilla kenapa lupa ya sama aku? Lupanya sama aku doang pula. Serasa jadi orang asing!”


   Ify mengernyit lalu menaikkan kedua bahunya. “gatau. Aku juga heran. Nanti deh, tanya ke gabriel!”


*


   @gabrieldmnk: @alyssafy_U cerita lewat Bm aja ya fy. :)


   @alyssafy_U: yaudah deh:D RT @gabrieldmnk: @alyssafy_U cerita lewat Bm aja ya fy. :)


   Mata ify membelalak kaget saat membaca deretan kata yang terkirim dari Gabriel. Benarkah itu ? pantas saja shilla seperti asing dimatanya.


*


   Shilla bungkam. Bibirnya diam dan tak angkat bicara lagi setelah kata-kata yang dilontarkan pemuda dihadapannya seakan menohoknya.


   “Lo tau ? lo juga dulu pernah suka sama gue. Bahkan saat gue ninggalin lo untuk ify. lo nangis dan minta ke gue agar gue gak nyuruh dan maksa lo untuk lupain perasaan lo ke gue itu.”


   Pemuda itu seakan terus memaksa agar shilla mengetahui segala tentang dian dan dirinya dimasa lalu. Rio tak memperdulikan gadis itu yang memang masih bingung. Dia terus saja tak berhenti mengingatkan itu pada shilla.


   “Bahkan. Walaupun gue udah bentak lo untuk nyuruh lupain gue. Lo malah ngeyel. Dan akhirnya lo nyerah dan bilang lo akan lupain gue selama-lamanya. Jadi lo serius buat lupa sama gue shill ?!”


   Shilla sama sekali tak mereaksi apapun. Ia hanya tertunduk diam sedangkan otaknya terus mengingat perkataan pemuda bernama Rio itu. Benarkah pernyataan Rio tadi ?


   “Cukup Rio. aku gak inget apapun tentang kamu. Walau sbenernya aku agak aneh sama ini!”


   Dengan cepat shilla merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah foto –dia-dan-rio- yang terlihat sangat akrab.


   “Ini foto lo sama gue waktu kita baru-baru aja jadian. Masa lo gak inget sih?”


   “udahlah Rio. percuma kamu coba buat aku inget sama kamu. Toh, pada akhirnya aku gabakalan inget.!”


*


   “nih fy!”


   “ini buat aku?”


   Pemuda itu mengangguk, “itu sebenernya sih buat ais. Tapi karna ais udah berubah jadi ify ya aku kasih aja deh. Baru sempet ngasih sekarang. Hehe!”


   Ify menyunggingkan senyumnya. “thanks ya vin.!” Alvin menggangguk. Akhirnya benda mungil perhiasan rambut itu sudah sampai pada pemilik aslinya.


   “o ya fy. gue Cuma mau ngasih tau. Nanti, entah kapan.. haha.. gue bakal tunangan sama sivia! Lagian nunggu lo putus dari Rio, lama banget sih!”


   Mata ify kian terbelalak. “maksud?”


   “hahaha.. becanda kok fy. tapi doain aja ya, moga gue langgeng ama via. Haha”


*

0 komentar:

Posting Komentar